Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transaksi Nontunai Berikan Manfaat Ekonomi Rp 63 Triliun ke Jakarta

Studi yang dilaksanakan di 100 kota tersebut memprediksi bahwa transisi menuju pembayaran elektronik, seperti kartu ataupun mobile payment, dapat mendatangkan manfaat atau net benefit hingga 470 miliar dollar AS per tahun.

Vice Chairman & Chief Risk Officer Visa Ellen Richey mengungkapkan, Jakarta sebagai salah satu dari 100 kota yang diteliti diprediksi dapat mendulang manfaat dari menerapkan pembayaran digital yang lebih besar.

"Perekonomian Jakarta diperkirakan dapat memperoleh manfaat langsung sebesar 4,6 miliar dollar AS per tahun dengan melakukan transisi ke tingkat tercapainya penggunaan non-tunai," ungkapnya melalui keterangan resmi, Rabu (28/2/2018).

Selain mendorong ekonomi, manfaat penerapan transaksi elektronik juga akan memberikan keuntungan bagi konsumen, keuntungan diestimasi mencapai 0,1 miliar dollar AS per tahun.

"Diperoleh dari penghematan waktu dalam bertransaksi dan penurunan kejahatan menyangkut uang tunai.

Pelaku usaha juga akan menikmati manfaat langsung hingga 3,7 miliar dollar AS karena proses pembayaran yang lebih singkat dan meningkatnya penjualan," ungkap Richey.

Selain itu, pemerintah juga berkesempatan mendapatkan manfaat langsung hingga 0,8 miliar dollar AS dari pendapatan pajak yang meningkat, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dan biaya peradilan kejahatan kriminal yang lebih rendah.

Manfaat

Studi tersebut juga menyoroti sejumlah manfaat yang akan dirasakan Jakarta dalam periode 15 tahun ke depan (2017-2032).

Peralihan menuju pembayaran elektronik berdampak terhadap performa ekonomi Jakarta secara keseluruhan, diantaranya pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja baru, upah buruh meningkat, dan produktivitas.  

“Studi ini menunjukkan berbagai manfaat nyata bagi konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah yang mengadopsi pembayaran elektronik secara intensif,” ujar Ellen Richey.

Menurutnya, masyarakat yang beralih ke pembayaran digital akan merasakan sejumlah manfaat langsung, berupa pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat kejahatan, peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan upah, serta perbaikan produktivitas kerja.

GNNT

President Director PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, hasil studi ini sejalan dengan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia pada tahun 2014.

“Studi ini menyoroti pentingnya GNNT yang akan memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang lebih luas. Visa telah mendukung GNNT melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk dapat memastikan transisi menuju masyarakat non-tunai dapat berjalan efisien dan lancar,” ujarnya.

Riko menilai, dampak positif dari meningkatnya pembayaran elektronik tidak hanya sebatas manfaat finansial bagi konsumen, pelaku usaha dan pemerintah.

“Penggunaan teknologi digital – mulai dari smartphone hingga pengembangan artificial intelligence dan mobil tanpa supir – secara cepat mengubah kebiasaan masyarakat perkotaan dalam berbelanja, bepergian, dan gaya hidup,” ujar Lou Celi selaku Kepala Roubini ThoughtLab.

“Berdasarkan analisa kami, tanpa adanya fondasi pembayaran elektronik yang kuat, kota-kota besar tak akan sepenuhnya meraih masa depan digital yang diinginkan," pungkas Lou Celi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/28/220000626/transaksi-nontunai-berikan-manfaat-ekonomi-rp-63-triliun-ke-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke