Trump mengatur kebijakan baru untuk impor baja dan impor alumunium, yakni 10 persen untuk impor baja dan tarif 25 persen untuk impor alumunium.
"Dunia akan mengalami dampaknya, bahwa China, Jerman yang tadinya ekspor baja banyak ke Amerika, pasti akan cari pasar lain," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Rabu (7/3/2018).
Ketika ditanya mengenai dampaknya terhadap Indonesia, Darmin belum bisa memastikan secara jelas. Namun, dia menilai kebijakan di AS bisa jadi tantangan tersendiri karena bisa jadi Indonesia merupakan salah satu pasar ekspor baja ketika AS menerapkan tarif tinggi, khususnya dari China.
"Buat industri baja kita, itu tantangan. Tapi, buat konsumen belum tentu, konsumen kan senang-senang saja kalau harganya jadi murah," tutur Darmin.
Sejumlah pihak sebelumnya banyak yang mengkritik kebijakan baru dari Trump tersebut. Hal itu dikarenakan dampak dominonya akan menyasar ke banyak pihak, termasuk terhadap industri, namun di satu sisi menguntungkan produsen baja serta alumunium dalam negeri AS.
Lebih jauh lagi, kebijakan tersebut dikhawatirkan berdampak buruk pada perdagangan dunia. Pada akhirnya, hal itu semua nanti akan berpengaruh pada perlambatan tingkat pertumbuhan ekonomi.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/07/212200726/darmin-sebut-tarif-impor-baja-as-tantangan-bagi-indonesia