Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, penyaluran kredit di segmen ritel mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan kredit di segmen grosir (wholesale). Segmen ritel yang terdiri atas pembiayaan di bidang Konsumer, Pawning, dan UMKM tumbuh sebesar 11,48 persen menjadi Rp 34,31 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp30,78 triliun.
Adapun pembiayaan di segmen korporasi tumbuh 5,50 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 24,77 triliun menjadi Rp 26,13 triliun di akhir 2017. Untuk korporasi, Bank Syariah Mandiri membidik sektor terutama terkait infrastruktur, BUMN, pendidikan, perkebunan, kesehatan, dan supply chain.
"Untuk pembiayaan segmen UMKM, Mandiri Syariah memiliki portofolio sebesar 21,77 persen," kata Toni dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Toni menuturkan, pihaknya pun menggandeng sejumlah e-commerce untuk menyalurkan pembiayaan. E-commerce tersebut antara lain Tokopedia dan Bukalapak, dan ditargetkan terus bertambah.
"Kami memang harus bersiap menghadapi perubahan masyarakat dan budaya termasuk di bidang keuangan," tutur Toni.
Penumbuhan pembiayaan tersebut diimbangi dengan perbaikan kualitas pembiayaan yang tercermin dari penurunan rasio pembiayaan bermasalah atau NPF Nett turun dari 3,13 persen menjadi 2,71 persen.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/08/180700826/bank-syariah-mandiri-kucurkan-pembiayaan-rp-60-69-triliun