Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendag: Tengkulak Tidak Bisa Diperangi Selama Bank Belum Hadir

Tengkulak yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan para petani dan pedagang di tataran paling mikro.

"Saya melihat, tengkulak itu tidak bisa dimusuhi karena memang dia membantu," kata Enggar saat menghadiri acara Food Security Summit-4 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018).

Bantuan dari tengkulak yang dimaksud Enggar adalah permodalan atau pembiayaan bagi para petani dan pedagang kecil.

Walaupun bunga pinjaman tengkulak terhitung besar, bahkan 5 persen selama 12 jam, namun petani dan pedagang tetap butuh tengkulak karena belum ada akses perbankan mikro yang menjangkau mereka.

Enggar mengakui, memang saat ini sudah ada beberapa bank yang memberikan fasilitas kredit bagi petani dan pedagang di skala mikro. Produk perbankan yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro, salah satunya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Ada beberapa bank, KUR dan sebagainya, tapi tidak menyentuh mereka semua," tutur Enggar.

Solusi yang bisa dihadirkan untuk mengentaskan permasalahan ini, menurut dia, adalah menghadirkan perbankan skala mikro yang bisa berperan lebih.

Targetnya, perbankan ini bisa diandalkan oleh pelaku usaha mikro sehingga nanti mereka akan meninggalkan tengkulak dengan sendirinya.

"Pengusaha bisa berperan sebagai off-taker (pembeli) dan avalis (penjamin), masuk mengganti peran tengkulak dengan minta (kredit) ke perbankan," tutur Enggar.

Pada saat bersamaan, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto mengaku sudah sejalan dengan gagasan Enggar soal pemberian kredit bagi pelaku usaha mikro.

Terlebih, BRI merupakan bank dengan tugas pokok yang fokus pada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

"Kalau BRI concern-nya memang di situ. Tapi, kalau perbankan lain enggak tahu," ujar Suprajarto.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/09/140000626/mendag--tengkulak-tidak-bisa-diperangi-selama-bank-belum-hadir

Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke