Kemudian secara nasional, akan dibangun 160 titik lokasi BBM satu harga sampai dengan tahun 2019, dengan dua pelaksana yakni PT Pertamina (Persero), dan PT AKR Corporindo.
"Sampai hari ini sudah meresmikan dan mengoperasikan sebanyak 59 titik BBM satu harga, 2017 ada 57 lokasi, 54 dibangun oleh Pertamina, sisanya oleh swasta," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Fanshurullah Asa di SPBU Kompak 66.774.003, Kabupaten Nunukan, Kecamatan Seimenggaris, Provinsi Kalimantan Utara, Jumat (9/3/2018).
Fanshurullah mengatakan, dengan sisa waktu 10 bulan di 2018 pihaknya berharap target 73 titik bisa tercapai hingga akhir tahun. "Waktunya tinggal 10 bulan, dalam satu bulan itu minimal 8 lokasi yang mesti diresmikan," sebutnya,
Akan tetapi, akses transportasi baik jalur darat, udara yang belum memadai menjadi tantangan tersendiri bagi pembangunan SPBU BBM satu harga di wilayah terpencil.
"Bukan tempat-tempat yang enak, tapi jauh (perjalanan) empat jam, enam jam, jauh di pedalaman karena kami mau mendukung kebijakan presiden membangun dari pinggiran," kata dia.
Pada 2018 ini telah terdapat dua Lembaga Penyalur milik PT Pertamina (Persero) yang baru diresmikan pertama, SPBU di Seimenggaris Provinsi Kalimantan Utara dengan kapasitas 90 Kilo Liter (KL) untuk tiga jenis BBM yakni Premium, Pertalite, dan Solar.
Kedua, SPBU di Kabupaten Luwuk Banggai Provinsi Sulawesi Tengah dengan kapasitas 40 kilo liter untuk jenis BBM Premium dan Solar.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/09/165418326/pemerintah-targetkan-bbm-satu-harga-di-73-wilayah-terpencil
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan