Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bekraf Genjot Ekspor Produk Ekonomi Kreatif Sektor Kuliner

Direktur Akses Non Permodalan Bekraf Syaifullah mengatakan, potensi produk ekonomi kreatif sektor kuliner di Indonesia cukup tinggi. Menurut dia, banyak produk yang menarik dan berpotensi laku di pasar luar negeri.

Ia lantas mencontohkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sukses memasarkan produknya, Indomie hingga ke luar negeri.

"Sebenarnya banyak potensi ekspor yang bisa diminati ya. Kayak misalnya Indomie. Kita cari contoh sukses kayak Indomie itu. Jadi misalnya tadi mungkin banyak produk yang menarik yang mungkin kalau kita ekspor bagus, punya pasar bagus," katanya saat sosialisasi food startup Indonesia di Kota Malang, Jumat (9/3/2018).

Pihaknya mengaku sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga pembina ekspor supaya bisa memfasilitasi ekspor produk ekonomi kreatif sektor kuliner.

"Kita juga mulai membuka kerjasama dengan lembaga pembina ekspor nanti kita minta mereka melihat mana yang punya potensi ekspor," sebutnya.

Selama ini, ekspor sektor kuliner paling dominan dibandingkan dengan sektor lainnya. Banyak jenis kuliner yang menurutnya layak untuk diekspor. Salah satunya adalah kuliner yang mengedepankan aspek kesehatan.

"Banyak sih. Sekarang yang organik mungkin ya. Yang kira - kira sekarang orang lebih care kepada kesehatan. Jadi hal - hal yang organik itu menarik untuk diekspor," ujar dia.

Kendati begitu, usaha ekonomi kreatif rentan mengalami kegagalan. Termasuk ekonomi kreatif sektor kuliner. Karenanya, startup kuliner harus bisa meyakinkan para investor supaya bisa mendapatkan akses investasi.

"Kalau ekonomi kreatif, paling krusial itu tiga tahun pertama. 90 persen mereka gagal di tiga tahun pertama. Jadi bertahan hidup di tiga tahun pertama," katanya.

"Sekarang problemnya adalah bagaimana seorang investor mau menginvest uangnya pada suatu bisnis yang hampir 90 persen failed di tiga tahun pertama," tambah dia.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pendampingan untuk menentukan pola bisnisnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/09/232400826/bekraf-genjot-ekspor-produk-ekonomi-kreatif-sektor-kuliner

Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke