Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berdayakan Eks-TKI Jepang, Alumni "Kenshusei" Indonesia Dirikan Yayasan IJS

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (12/3/2018), pendiri Yayasan IJS Mahmudi Fukumoto mengatakan yayasan ini didirikan berangkat dari keprihatinan, bahwa banyak tenaga kerja tersebut mengalami kesulitan ekonomi setelah kembali ke Indonesia.

Selain tak memiliki akses ke tempat kerja formal, para eks-TKI Jepang juga tak bisa mengelola uang hasil kerjanya dengan baik. Akibatnya, uang mereka habis dan para eks kenshusei kembali menganggur.

“Ini sangat memprihatinkan, karena banyak sekali eks kenshusei saat kembali ke Indonesia tidak bisa bekerja alias menganggur. Uang yang diperoleh dari kerja juga tidak dikelola dengan baik sehingga cepat habis,” kata Mahmudi.

Untuk menjawab permasalahan itu, kata Mahmudi, Yayasan IJS akan menempuh sejumlah langkah. Salah satunya adalah melakukan pelatihan kewirausahaan serta business matching dengan para pelaku bisnis di Indonesia. Sehingga saat kembali ke Indonesia, mereka telah siap terjun untuk berbisnis.

Selain itu, Yayasan IJS juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan outsourcing untuk menyalurkan para tenaga kerja tersebut sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki.

Sebagaimana diketahui, kenshusei mempunyai ketrampilan yang spesifik, yang hanya bisa diaplikasikan pada satu bidang tertentu. Ketrampilan tersebut memungkinkan para eks TKI Jepang melakukan pekerjaan-pekerjaan teknis tertentu secara sempurna.

Dari catatan Yayasan IJS, terdapat lebih dari 1.000 eks TKI dari Jepang yang kembali ke Indonesia setiap bulannya. Saat mereka sampai di Indonesia, mereka banyak yang tidak langsung memperoleh pekerjaan maupun menjalankan bisnis. Padahal, mereka merupakan tulang punggung keluarga.

“Hal inilah yang menjadi fokus Yayasan IJS ini, yakni memberi solusi konkrit kepada para eks TKI dari Jepang agar mereka tetap bisa bekerja dan mendapatkan uang saat sudah di Indonesia,” jelas Mahmudi.

Promosikan Produk UKM

Selain membantu para eks TKI dari Jepang, Yayasan IJS juga menjalankan program lain, yakni membantu mempromosikan produk UKM Indonesia ke pasar Jepang.

Hal ini tidak lepas dari jabatan Mahmudi Fukumoto, seorang pengusaha Indonesia yang telah sukses di Jepang. Saat ini, Mahmudi menjabat sebagai Presiden Indonesia Japan Solution, yang merupakan asosiasi para pengusaha menengah Jepang yang ingin berbisnis di Indonesia.

Menurut Mahmudi, ada sekitar 60.000 perusahaan  Jepang yang telah menjadi jaringan IJS. Mereka ingin masuk dan menjalin bisnis dengan para pebisnis Indonesia.

“Trend ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Indonesia, terutama UKM. Ada potensi besar yang bisa digarap,” jelas Mahmudi.

Terkait dengan program ini, Yayasan IJS akan mendirikan Rumah UKM di Tokyo. Rumah UKM ini merupakan showroom produk-produk UKM asal Indonesia yang akan ditawarkan ke para pebisnis Jepang.

Produk-produk UKM Indonesia yang akan ditampilkan di Rumah UKM akan dikurasi secara ketat, sehingga produk yang ditampilkan memiliki kualitas baik dan sesuai dengan permintaan pasar di Jepang.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/12/161203726/berdayakan-eks-tki-jepang-alumni-kenshusei-indonesia-dirikan-yayasan-ijs

Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke