Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Beda Pengelolaan Utang Pemerintahan Sekarang dengan Masa Orba

Hal tersebut disampaikan untuk menjelaskan pihak yang khawatir akan terjadinya krisis ekonomi yang diawali dengan tingginya utang pemerintah, seperti masa Orde Baru yang lalu.

"Dulu ketika zaman Orde Baru, utang kita itu mayoritas di atas 95 persen dalam mata uang asing, dollar AS," kata Kepala BKF Suahasil Nazara saat diskusi panel peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia 2017 di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).

Suahasil mengatakan, kala itu belum ada diversifikasi mata uang dalam utang pemerintah. Bahkan, instrumen seperti Surat Utang Negara (SUN) baru diadakan tahun 2004 silam, sehingga secara perlahan pemerintah mengupayakan utang tidak hanya dalam mata uang asing, terutama dollar AS, tapi juga dalam rupiah.

Mengenai pengelolaan utang saat ini, struktur komposisi mata uang jadi perhatian dan fokus pemerintah. Selain memperhatikan komposisi mata uangnya, Kemenkeu juga mengatur profile jatuh tempo utang agar tidak membebani negara.

"Berapa lama sih jatuh tempo secara rata-rata, itu diperhatikan dengan serius. Sekarang rata-rata 8 sampai 9 tahun," tutur Suahasil.

Selain itu, ada upaya lain yang dilakukan pemerintah dalam mengelola utang, yakni membina hubungan baik dengan para pemilik dana, baik yang di dalam maupun luar negeri. Dalam membina hubungan tersebut, kuncinya adalah dengan menjaga kepercayaan investor suapay tetap percaya dengan Indonesia.

"Menjaga confidence adalah dengan jaga konsistensi, koherensi, jaga fokus, sehingga kelihatan dari tahun ke tahun perekonomian track record-nya baik," ujar Suahasil.

Dengan upaya-upaya itu, dia yakin Indonesia akan terhindar dari krisis ekonomi dan bahkan bisa memperlihatkan ke negara berkembang lainnya bahwa ekonomi di Tanah Air berbeda alias lebih baik. Meski meyakini hal tersebut, Suahasil menyebut Kemenkeu terbuka dengan semua masukan dan kritik dari masyarakat yang menaruh perhatian pada keuangan negara.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/28/142124726/ini-beda-pengelolaan-utang-pemerintahan-sekarang-dengan-masa-orba

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke