Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Zuckerberg Tenangkan Investor, Saham Facebook Menguat

Dikutip dari Reuters, Jumat (6/4/2018), sejak 16 Maret 2018 lalu, saham Facebook amblas 16 persen dan valuasinya lenyap lebih dari 80 miliar dollar AS. Ini terjadi setelah harian New York Times dan Observer mengabarkan terkait penggunaan data Facebook oleh konsultan politik Cambridge Analytica.

Beberapa investor melihat skandal data tersebut sebagai kesempatan untuk melepas saham Facebook dan mencari alternatif lain. Pekan depan, Zuckerberg akan dipanggil menghadap Kongres AS.

Selain itu, pemerintahan di Kanada pun mengumumkan invetigasi terpadu pada Kamis waktu setempat. Pemerintah Kanada menyatakan telah meluncurkan penyelidikan gabungan terkait Facebook.

Adapun otoritas Austalia menyatakan mereka tengah mengeksplorasi apakah perusahaan media sosial tersebut telah menyalahi aturan tentang privasi pengguna.

Sistem Pensiun Guru Negara Bagian California, yang memiliki saham Facebook senilai hampir 1 miliar dollar AS pada 2017, pun akan mengajukan pertanyaan kepada Facebook mengenai perlindungan privasi.

Sejumlah figur publik seperti penyanyi Cher, aktor Will Ferrell, dan CEO Tesla Elon Musk memutuskan untuk menghapus akun Facebook mereka. Meski demikian, jumlah unggahan aplikasi Facebook membaik secara bulanan, baik di AS maupun secara global.

Data Evercore menunjukkan, pangsa unggahan aplikasi Facebook pada Maret 2018 naik menjadi 33,2 persen. Pada bulan sebelumnya, pangsa unggahan aplikasi Facebook tercatat sebesar 30,1 persen.

Beberapa analis Wall Street menyatakan, penurunan saham Facebook malah memberikan kesempatan yang bagus untuk membeli saham media sosial yang dibuat Zuckerberg ketika kuliah di Harvard University tersebut.

Meskipun demikian, mereka masih mewaspadai testimoni yang akan disampaikan Zuckerberg di hadapan Kongres.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/06/092701826/zuckerberg-tenangkan-investor-saham-facebook-menguat

Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke