Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lembaga Pemerintah Wajib Belanja Pakai Kartu Kredit

"Ini sudah ada surat edarannya dari menteri keuangan, berlaku efektif Januari 2018, sifatnya wajib," kata Endang Kurnia dalam sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Bengkulu, Jumat (6/4/2018).

Ia menambahkan, BI sangat mendukung upaya kementerian keuangan agar belanja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) transaksinya dilakukan menggunakan kartu kredit.

"Misalnya untuk pembiayaan tiket perjalanan dinas, mereka tak usah lagi bayar cash. Ini mempermudah dengan menggunakan kartu kredit. Sehingga beban dibayar pada bulan depannya," jelas Endang.

Upaya ini mempermudah dalam hal pembayaran tidak ribet, selain itu monitoring juga menjadi mudah.

Sejauh ini di Bengkulu menurut Endang porsi transaksi non tunai di Bengkulu baru mencapai 2 persen. Dari segi kepemilikan rekening penduduk Bengkulu hanya 35 persen memiliki rekening bank.

Sementra kepemilikan uang elektronik Pulau Sumatera hanya mencapai 1,5 persen, sementara Bengkulu berada di urutan ke tujuh sebesar 0,6 persen.

"Ini menjadi tugas berat saya agar gerakan nasional transaksi nontunai di Bengkulu meningkat dengan target 5 persen.

Menurut Endang transaksi nontunai sangat efisein dalam menghemat waktu dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/06/140000126/lembaga-pemerintah-wajib-belanja-pakai-kartu-kredit

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke