Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Industri Farmasi Nasional Mengalami Perlambatan Pertumbuhan Bisnis

“Jika empat tahun tahun lalu pertumbuhan dunia farmasi berkisar 15-20 persen, tiga tahun yang lalu sudah turun mungkin di bawah 15 persen,” ujar Kepala Komite Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) Vincent Harijanto ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (09/04/2018).

Vincent menambahkan, pertumbuhan industri farmasi di Indonesia dalam dua tahun belakangan bahkan tidak mencapai 5 persen.

Vincent menyebut hal itu sebagai bagian dari dampak implementasi BPJS Kesehatan. Secara kuantitas, konsumsi obat memang meningkat, tetapi secara penjualan mengalami penurunan. Hal ini karena pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) telah memasang harga serendah-rendahnya untuk obat-obatan yang dimasukkan dalam e-katalog.

Lebih lanjut, dirinya menyatakan bahwa lebih dari 900 item yang terdapat dalam e-katalog, 300 diantaranya tidak bisa ditawarkan karena harga terlalu rendah.

GP Farmasi menilai ada pemahaman yang salah mengenai obat, yang selama ini hanya diangggap sebagai bagian dari kebijakan. Padahal, obat juga merupakan produk industri yang membutuhkan biaya produksi seperti untuk pengadaan baku, serta kemasan yang sering kali tidak diperhitungkan oleh LKPP.

Sementara itu dari data yang dirangkum Kompas.com, sejumlah perusahaan farmasi nasional memang menghadapi perlambatan pertumbuhan bisnis.

Seperti pada PT Kalbe Farma Tbk, perusahaan ini mengalami perlambatan pertumbuhan bisnis dari periode tahun 2015-2016 mencapai 14,7 persen, sementara pada tahun 2016-2017 pertumbuhan penjualan perusahaan hanya sekitar 4,5 persen.

PT Kimia Farma, Tbk pun mengalami kondisi serupa. Periode 2015-2016 pertumbuhan pendapatan mencapai 21,36 persen, dan pada tahun berikutnya, pertumbuhan menjadi 17,8 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/09/214000426/industri-farmasi-nasional-mengalami-perlambatan-pertumbuhan-bisnis

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke