BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider
Salin Artikel

Menyelisik Tren Bisnis Jasa Kebersihan…

Saat ada pengunjung selesai menggunakan kubikal, petugas langsung bergegas membersihkannya. Ada percikan air sedikit, niscaya bisa bersih kurang dari semenit.

Begitulah wajah sebagian besar toilet pusat belanja Ibu Kota sekarang ini. Selalu “kinclong”.

Rupanya, bukan kebetulan kondisi tersebut bisa terjadi. Ada sebuah sistem yang membuat toilet tetap dalam keadaan bersih.

Hal itu sebagaimana dikisahkan Direktur ISS Indonesia Robert Rolan dalam forum Innovation Summit 2018 Schneider Electric, Rabu (18/4/2018) di Jakarta.

“Tren facility service (penyedia jasa) telah berubah,” ungkap Robert.

Menurut Robert, dahulunya kesuksesan penyedia jasa dinilai dari input, misalnya jumlah petugas kebersihan, petugas parkir, ataupun pasukan pengamanan.

Kini, kondisi telah berubah. Bukan lagi soal berapa banyak personel yang bertugas, melainkan seberapa baik kualitas jasa pada sebuah tempat atau gedung.

“Sekarang, trennya berbasis output. Misalnya, seberapa bersih suatu ruangan, atau ada tidaknya noda pada suatu kaca,” beber Robert.

Dengan berbasis output, maka baik tidaknya jasa dapat lebih mudah dipetakan, dari segi biaya (cost) atau pengalaman (experience).

“Energi menjadi salah satu ukuran yang bisa dinilai efektivitasnya,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Jean-Baptiste H selaku Vice President East Asia Japan EcoBuilding Division Schneider Electric. Aspek manajemen energi cukup penting dalam pengelolaan suatu gedung, terutama untuk mengurangi biaya operasional yang tak perlu.

“Melalui manajemen energi, pengelola gedung dapat secara mudah mengetahui titik mana saja yang membutuhkan biaya perawatan yang besar,” kata Jean.

Karena itulah, sambung Jean, Schneider Electric mengembangkan teknologi EcoStruxure. Itu adalah solusi manajemen energi berbasis digital yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor, mulai dari gedung hingga transportasi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/20/090900326/menyelisik-tren-bisnis-jasa-kebersihan

Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke