Di Mall Intime West Lake, Hangzhou misalnya, teknologi inovasi dari Alibaba itu bahkan ada di toilet wanita berupa layar besar. Gunanya bak kaca untuk merias diri.
Saat berkunjung pada Rabu (18/4/2018), Kompas.com melihat langsung bagaimana alat teknologi yang dikembangkan oleh Alibaba itu bekerja.
Sangat sederhana. Para pengunjung mall dapat mengakses layar digital yang dilengkapi teknologi Augmented Reality (AR) untuk mencoba kosmetik secara virtual dengan cara duduk di depannya.
Kosmetik yang bisa dicoba mulai dari produk lipstik, eyeliner, hingga eyeshadow. Misalnya, pengunjung mengklik pilihan lipstik warna merah di layar, maka seketika layar akan menampilkan wajah pengujung dengan bibir berwarna merah.
Di samping layar, terdapat mesin khusus yang berisi produk kecantikan. Bila pengunjung membeli produk kosmetik yang dicobanya di layar virtual, maka pembelian bisa dilakukan di tempat dengan transaksi digital Alipay.
Saat proses transaksi selesai, mesin khusus akan langsung mengeluarkan produk kosmetik yang dibeli.
Di Hangzhou, masyarakat tak perlu lagi membawa dompet berisi uang kemana-mana. Sebab, transaksi pembayaran bisa dilakukan secara digital dengan Alipay.
Sementara itu New Retail merupakan strategi utama Alibaba dengan menggabungkan ritel online dan offline. Teknologi ini dimulai pada 2017 dan terus dikembangkan 2018.
Tujuannya bukan untuk membenturkan bisnis ritel konvensional secara umum, melainkan membantu para pengusaha ritel konvensional untuk merestrukturisasi dan meningkatkan operasional bisnis mereka lewat teknologi digital.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/20/145800026/di-china-dandan-pun-bisa-virtual-