Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nelayan di Bengkulu Sita Tiga "Trawl" di Tengah Laut

Langkah penyitaan itu, menurut koordinator Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB) Rahmat Syah dimulai saat ada dua kapal nelayan tradisional melintas di dekat kapal yang memasang trawl.

"Melihat ada dua kapal tradisional melintas, tiga kapal trawl yang sedang lepas jaring trawl ketakutan dan memotong alat trawl lalu melarikan diri," ujar Rahmat.

Ketiga kapal trawl melarikan diri karena takut melihat dua kapal nelayan tradisional. Lalu awak kapal nelayan tradisional menyita jaring pukat harimau yang ditinggalkan kapal trawl.

"Alat tangkap trawl dibawa oleh nelayan tradisional ke darat untuk dilaporkan ke aparat penegak hukum," jelasnya.

Sebelumnya beberapa minggu lalu nelayan tradisional juga mengamankan alat tangkap trawl di perairan Bengkulu.

Rahmat Syah meminta penegak hukum dapat proaktif memantau perairan Bengkulu yang belum aman dari kejahatan trawl.

Konflik nelayan tradisional dengan pengguna trawl meruncing dalam beberapa bulan terakhir di Bengkulu.

Plt. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menegaskan tidak boleh ada aktifitas penangkapan ikan dengan trawl.

Nelayan menegaskan pihaknya akan terus mengawasi laut Bengkulu dari penggunaan trawl. Meski demikian tindakan nelayan tidak akan berhasil tanpa kontribusi aktif dari pemerintah dan penegak hukum.

Kebijakan yang searah dengan pemerintah pusat sempat mendapat tantangan dari beberapa pengguna trawl.

Pemprov Bengkulu akhirnya memberikan bantuan berupa jatah hidup berupa beras pada pengguna trawl hingga ada pergantian alat tangkap dari pemerintah.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/21/163448526/nelayan-di-bengkulu-sita-tiga-trawl-di-tengah-laut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke