Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Negara Berkembang, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Tidak Buruk

Dari pantauan tersebut, nampak nilai tukar rupiah masih lebih baik dibanding nilai tukar mata uang negara berkembang lain.

"Banyak mata uang emerging (berkembang) yang tertekan jauh lebih dalam, ada turkish lira, ada russian ruble, brazil real, dan seterusnya," kata Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Rahmatullah saat ditemui di kantornya, Senin (23/4/2018).

Berdasarkan data pergerakan nilai tukar emerging market kalender berjalan atau year to date, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan atau depresiasi sebesar 2,23 persen.

Beberapa negara lain yang mengalami pelemahan nilai mata uang lebih dalam dari rupiah adalah brazilian real (2,81 persen), indian rupee (3,38 persen), phillipine peso (4,15 persen), dan turkish lira (6,54 persen).

Sementara negara berkembang lain yang nilai mata uangnya mengalami penguatan atau apresiasi terhadap dollar AS adalah thailand baht dan malaysian ringgit. Thailand baht mengalami apresiasi 4,01 persen, sedangkan malaysian ringgit terapresiasi 3,82 persen.

Menurut Rahmatullah, pelemahan rupiah terhadap dollar AS tidak terlepas dari dampak perbaikan ekonomi di Amerika Serikat.

Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh sejumlah negara, melainkan berdampak pada hampir seluruh negara, sehingga siklus ini tidak bisa dicegah dan harus terus ditangani dengan cermat.

"Lagipula, secara umum kan kondisi Indonesia bagus sekali. Kemarin kita baru dapat kenaikan rating lagi, ke depan kita juga masuk bagian dari Bloomberg Barclays Index di bulan Juni, karena situasi global, makanya kita jadi begini," tutur Rahmatullah.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/23/180813626/di-negara-berkembang-nilai-tukar-rupiah-terhadap-dollar-tidak-buruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke