Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelemahan Rupiah di Mata Bos BCA

Jahja mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan kurs rupiah melemah. "Beberapa faktor tersebut adalah suku bunga, realisasi ekspor impor dan permintaan dollar AS di pasar," kata dia, Senin sore (23/4/2018).

Terkait dengan suku bunga, Jahja bilang risiko suku bunga Federal Reserve yang berpotensi naik menjadi salah satu faktor utama yang membuat rupiah mengalami tekanan. Dengan potensi kenaikan Fed Rate sampai tiga kali pada tahun ini ini pasar sudah memperhitungkan risiko ini.

Risiko kenaikan bunga acuan AS ini membuat imbal hasil surat utang pemerintah AS alias US treasury ikut naik. Hal ini mempengaruhi beberapa mata uang utama dunia dan juga mata uang Indonesia.

Untuk ekspor, Jahja bilang hal ini bisa mempengaruhi rupiah terkait dengan ketersediaan dan kebutuhan dollar AS di pasar. Faktor terakhir yang mempengaruhi rupiah adalah cadangan devisa.

Ketika rupiah mengalami pelemahan, biasanya BI melakukan intervensi di pasar dengan cara operasi moneter. Jika BI aktif melakukan operasi moneter maka bisa saja cadangan devisa mengalani penurunan.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini (24/4/2018) kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sudah menguat ke Rp 13.881 per dollar AS jika dibandingkan dengan posisi terlemah kemarin pada Rp 13.975 per dollar AS.

Sebelumnya berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 11.45 (23/4/2018), rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 13.921 per dollar AS atau melemah 0,13 persen dibandingkan dengan akhir pekan lalu pada 13.893.

Posisi rupiah berada di kisaran Rp 13.900 terakhir terlihat awal Januari 2016. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) seperti dikutip dalam laman resmi Bank Indonesia per Senin (23/4/2018) berada di posisi Rp 13.894 per dollar AS. Posisi ini melemah dibandingkan dengan akhir pekan lalu pada 13.804. (Galvan Yudistira)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini kata bos BCA soal penyebab pelemahan rupiah hingga 13.900 pada Selasa (24/4/2018)

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/24/123000226/pelemahan-rupiah-di-mata-bos-bca

Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke