Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Jurus Mudah Mengurangi Kecanduan Belanja Online

Tapi, tidak dapat dipungkiri bila kemudahan itu juga berarti godaan yang lebih besar bagi kita untuk berbelanja lebih sering dan kerapkali impulsif.

Aktivitas belanja akhirnya lebih banyak terdorong keinginan alih-alih kebutuhan yang memang mendesak.

Bila sudah demikian, kedisiplinan pengelolaan keuangan pribadi yang sehat bisa terganggu. Bayangkan bila pengeluaran belanja online membuat Anda tidak menyisakan penghasilan untuk ditabung.

Atau yang lebih parah, aktivitas belanja online membuat Anda semakin gemar berutang, dengan memakai kartu kredit salah satunya.

Mengutip publikasi riset yang dirilis oleh iPrice dan Tech in Asia berjudul “E-Commerce Talk Indonesia 2018”, yang dirilis Januari lalu, terungkap bahwa angka average order value di Indonesia adalah sebesar 36 dolar AS atau Rp 493.000 dengan asumsi per dollar AS setara Rp13.700.

Average order value adalah istilah untuk mengukur nilai uang yang dikeluarkan oleh pengunjung situs belanja online ketika berkunjung ke toko online. Ini berarti, setiap kunjungan ke situs jual beli online, rata-rata nilai belanja yang dibukukan oleh pengunjung online mencapai Rp 493.000.

Memang, angka itu masih termasuk urutan ke-2 terendah di Asia Tenggara. Bandingkan dengan Singapura yang mencatat average value order sebesar 91 dolar AS atau setara Rp1,25 juta. Akan tetapi bila dibandingkan dengan rata-rata pendapatan orang Indonesia yang sebesar Rp 4 juta per bulan, menurut data BPS, average order value senilai Rp493.000 itu hampir 12,5 persen dari pendapatan.

Nah, bila saat ini Anda ingin mengurangi godaan belanja online supaya kedisiplinan mengatur keuangan pribadi tidak terganggu, Anda bisa menerapkan 5 jurus di bawah ini:

1. Unsubscribe dan Unfollow

Pernahkah Anda sekali-kali mengecek isi inbox atau SMS di ponsel? Berapa banyak email atau pesan pendek yang isinya adalah notifikasi atau informasi dari berbagai toko online berisi aneka ragam penawaran belanja?

Untuk mengurangi kecanduan Anda dalam belanja online, langkah mudah pertama yang bisa Anda lakukan adalah klik tombol unsubscribe (berhenti berlangganan) dan klik tombol unfollow (berhenti mengikuti akun) dari segala macam informasi yang mendorong Anda untuk berbelanja.

Unfollow akun instagram yang mudah menggoda Anda berbelanja. Ini akan baik untuk membantu menghalau godaan menghabiskan uang melalui aktivitas belanja online. Tapi, bila unsubscribe atau unfollow terlalu susah, kamu bisa mengganti setting penerimaan email berlangganan. Misalnya, mengubahnya menjadi daily digest email.

2. Matikan notifikasi aplikasi

Anda sudah mengunduh berbagai aplikasi belanja di ponsel pintar? Supaya tidak gampang tergoda untuk klik dan browsing belanjaan di aplikasi belanja, Anda bisa mematikan notifikasi aplikasi.

Ini akan menghindarkan Anda dari berbagai macam notfikasi yang hanya akan mendistraksi kedisiplinan Anda menahan diri dari aktivitas belanja online.

Bukalah aplikasi belanja hanya saat Anda memang membutuhkan barang. Bukan karena terdorong oleh “colekan” notifikasi aplikasi online shopping.

3. Hapus aplikasi mobile banking

Perusahaan e-commerce paham sekali bahwa tingkat kemungkinan konsumen belanja online menyelesaikan belanja mereka dengan menyodorkan pilihan pembayaran yang beragam.

Mulai dari bayar cash on delivery (CoD), transfer ATM, transfer melalui e-channel (internet banking dan mobile banking), SMS banking, kartu kredit sampai aplikasi cicilan tanpa kartu kredit.

Semakin lengkap pilihan kanal pembayaran, semakin mudah bagi perusahaan e-commerce menggiring pebelanja untuk menyelesaikan belanja mereka.

Nah, bila tujuan Anda adalah ingin mengurangi ketagihan belanja online, persulitlah diri sendiri dalam menyelesaikan belanja di kanal online.

Salah satu caranya adalah, hapus saja aplikasi mobile banking di ponsel. Ciptakan kondisi di mana saat Anda hendak menyelesaikan pembelanjaan online, maka Anda harus berusaha lebih banyak, misalnya harus pergi dulu ke ATM untuk transfer pembayaran, dan sebagainya.

Dengan memiliki jeda waktu untuk transfer, Anda juga punya waktu untuk berpikir ulang apakah keputusan belanja online tersebut sudah tepat? Apakah bukan sekadar tindakan belanja impulsif?

4. Jangan simpan data kartu kredit di aplikasi belanja

Ini juga godaan besar, Moneysavers! Kehadiran kartu kredit memang mengasyikkan bila Anda memang tengah membutuhkan sebuah barang, lebih-lebih dengan pemanfaatan bermacam-macam promo.

Tapi, kartu kredit juga sering mudah menjadikan Anda melakukan aksi belanja impulsif dengan pembayaran ditanggung oleh alat transaksi non tunai berbasis utang tersebut.

Maka itu, jangan membiasakan menaruh data kartu kredit di aplikasi belanja online. Persulitlah diri sendiri dalam menyelesaikan belanja online agar Anda memiliki waktu yang memadai untuk berpikir: apakah belanja ini sungguh-sungguh saya butuhkan?

Cara lain, kamu bisa menempatkan kartu kredit di sebuah tempat sehingga ketika sewaktu-waktu kamu tergoda belanja baik online atau offline, kamu tidak dapat langsung serta merta memakainya atau memindahkan datanya untuk menyelesaikan pembayaran belanja online.

5. Berlakukan masa tunggu

Jurus berikutnya yang bisa Anda jalankan adalah, mulailah memberlakukan masa tunggu. Ketika ada godaan belanja online, Anda sah-sah saja berselancar di antara barang-barang yang Anda idamkan dan memasukkannya di keranjang belanja.

Tapi, mulai sekarang terapkan masa tunggu antara barang di keranjang belanja online dengan penyelesaian pembayaran.

Acapkali, kepuasan yang didapat seorang shoppaholic atau penggila belanja adalah ketika memilih dan menaruh barang incaran dalam keranjang.

Jadi, buatlah jarak waktu. Misalnya, 24 jam setelah berbelanja dan mengumpulkan barang di keranjang belanja, jangan biasakan langsung menyelesaikan pembayaran. Tunggu 24 jam untuk menyelesaikan pembelian.

Waktu tunggu 24 jam akan memberi Anda cukup waktu untuk berpikir lebih jernih apakah aktivitas belanja kamu itu didorong oleh kebutuhan riil atau sekadar impulsive buying.
Nah, itulah jurus mudah mengurangi kecanduan belanja online yang dapat Anda terapkan.

Berani mencoba?

Artikel ini merupakan konten kerja sama dengan HaloMoney.co.id, Kompas.com tidak bertanggungjawab atas isi tulisan. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/30/222433926/5-jurus-mudah-mengurangi-kecanduan-belanja-online

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke