Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri Susi: Pelemahan Rupiah Untungkan Eksportir Hasil Perikanan

Susi juga berharap dari momentum tersebut, surplus neraca perdagangan hasil perikanan pada kuartal II 2018 bisa tumbuh lebih tinggi.

"Surplusnya pasti akan lebih besar lagi. Kami harapkan kuartal II akan jauh lebih bagus tentunya," kata Susi saat buka puasa bersama wartawan di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).

Baca: Susi Targetkan Produksi 800 Ton Per Tahun Kakap Putih dari KJA Offshore Pangandaran

Neraca perdagangan hasil perikanan per kuartal I 2018 mengalami surplus sebesar 1 miliar dollar AS. Susi berharap, surplus neraca perdagangan hasil perikanan pada kuartal II tahun ini dan seterusnya semakin meningkat, ditambah pengusaha secara otomatis dinilai akan memanfaatkan momentum pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

"Pasti orang akan lebih senang mengekspor barangnya, itu otomatis. Sebenarnya, untuk ekspor perikanan, lebih baik dollar-nya naik," tutur Susi.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Rabu pukul 17.00 menembus level Rp 14.209 atau melemah 0,47 persen di pasar spot. Tekanan terhadap rupiah ini terkait respons pelaku pasar terhadap rilis notulensi hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dilaksanakan Rabu malam waktu Indonesia.

Sementara dari 2015, surplus neraca perdagangan hasil perikanan terus mengalami kenaikan. Untuk tahun 2015, neraca perdagangannya surplus 3,57 miliar dollar AS (ekspor 3,94 miliar dollar AS dan impor 0,38 miliar dollar AS), tahun 2016 surplus 3,76 miliar dollar AS (ekspor 4,17 miliar dollar AS dan impor 0,41 miliar dollar AS), serta tahun 2017 surplus 4,04 miliar dollar AS (ekspor 4,51 miliar dollar AS dan impor 0,47 miliar dollar AS).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/24/060500026/menteri-susi--pelemahan-rupiah-untungkan-eksportir-hasil-perikanan

Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke