Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebanyak 13.531 Orang Mudik Melalui Terminal Pulogebang

Kepala Terminal Pulogebang, Ismanto, mengatakan, jumlah penumpang tersebut naik hingga 60 persen dibanding musim mudik Lebaran 2017.

"Pada H-5 tahun lalu ada 6.516 penumpang, tahun ini ada 10.418 penumpang. Ada kenaikan sekitar 60 persen," ujar Ismanto di Terminal Pulo Gebang, Senin (11/6/2018).

Ismanto memprediksi penumpang akan terus bertambah jelang mendekati hari Lebaran. Diperkirakan puncak arus mudik di Terminal Pulogebang terjadi pada Selasa (12/6/2018).

"Prediksi puncak arus mudik h-3 seperti tahun lalu. Tahun lalu itu ada sekitar 13.133 orang. Tahun ini diprediksi naik 2 persen, yakni 13.500 orang atau sampai 14.000," kata Ismanto.

Ismanto menuturkan, untuk memberikan rasa aman bagi pemudik telah disiagakan petugas gabungan dari TNI, Polri dan dan Dishub sebanyak 165 personel.

Selain itu, Terminal Pulogebang ini telah dilengkapi dengan Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah titik.

"Kita juga sedang melakukan pengadaan metal detector, untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk, dan orang-orang yang memiliki niat jahat," ucap dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/11/163000726/sebanyak-13.531-orang-mudik-melalui-terminal-pulogebang

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke