Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uang Palsu yang Beredar Selama Lebaran Kali Ini Sedikit Sekali

Hal itu disebabkan salah satunya karena masyarakat semakin mengenali dan memahami ciri-ciri khas uang keluaran BI dengan yang palsu.

"(Uang palsu) masih relatif terkendali, pada level 3 lembar per 1 juta lembar uang yang beredar. Jadi, dalam 1 juta lembar uang, ada 3 lembar uang palsu," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi di rumah Gubernur BI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/6/2018).

Menurut Suhaedi, peredaran uang palsu pada Lebaran tahun 2017 sebanyak 9 lembar dari 1 juta lembar uang yang beredar.

(Baca: BI: Setiap Rp 1 Juta yang Beredar Ada 3 Uang Palsu)

Penurunan jumlah uang palsu ini diyakini masih akan terus berlangsung, sejalan dengan kesadaran masyarakat untuk mengenal ciri-ciri dan keaslian rupiah melalui metode 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.

"Masyarakat begitu cepat mengenali. Temuan uang palsu sebagian besar berasal dari masyarakat yang begitu cepat tahu saat menerima pembayaran dari seseorang, diduga palsu, dan sudah dilaporkan," ujarnya.

Peredaran uang palsu umumnya banyak ditemukan BI di Pulau Jawa. Adapun jenis uang yang paling banyak dipalsukan menurut Suhaedi adalah uang kertas pecahan nominal besar.

Suhaedi turut mengimbau agar masyarakat yang sering melakukan penukaran uang pecahan kecil agar melakukannya di kas-kas keliling BI maupun di kantor cabang masing-masing bank.

Imbauan itu disampaikan agar masyarakat tidak menukar uang di sembarang tempat, dengan risiko kurangnya jumlah uang yang ditukar hingga keaslian rupiah yang diragukan.

"Silakan menukar di BI, di bank-bank, sehingga terhindar dari risiko jumlah yang tidak sesuai dan tidak ada risiko uang palsu, sama tidak dikenakan biaya tambahan," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/15/180508026/uang-palsu-yang-beredar-selama-lebaran-kali-ini-sedikit-sekali

Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke