Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Diprediksi akan Perketat Kebijakan Moneter

Pengetatan kebijakan moneter disebut jadi langkah prioritas BI selain stabilisasi nilai tukar rupiah untuk jangka pendek.

"BI diperkirakan akan memperketat kebijakan moneternya mempertimbangkan pelebaran defisit transaksi berjalan pada tahun 2018 ke level 2,2 sampai 2,3 persen terhadap PDB, terindikasi dari perkembangan neraca perdagangan," kata Vice President Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/6/2018).

Badan Pusat Statistik (BPS) melalui rilis Berita Resmi Statistik pada Senin (25/6/2018) menyebut defisit neraca perdagangan dari Januari hingga Mei 2018 sebesar 2,83 miliar dollar AS. Sejak awal tahun, neraca perdagangan mencatat surplus hanya pada bulan Maret, sebesar 1,09 miliar dollar AS, dan selebihnya mengalami defisit.

Menurut Josua, BI perlu memperketat kebijakan moneternya juga dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi untuk jangka pendek. Jika stabilitas makroekonomi terjaga, harapannya dapat menahan dana asing keluar dari pasar keuangan domestik.

"Secara tahun kalender, investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 3,8 miliar dollar AS baik di pasar saham dan pasar obligasi," tutur Josua.

Adapun selain memperketat kebijakan moneter, Josua menilai BI juga akan mengoptimalkan bauran kebijakan dengan melonggarkan kebijakan makroprudensial. Dengan begitu, permintaan kredit perbankan, khususnya kredit konsumsi, bisa lebih didorong.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/28/183900426/bi-diprediksi-akan-perketat-kebijakan-moneter

Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke