Pertemuan berlangsung pada Senin (25/6/2018). Dalam pertemuan itu, Jonan dan Richard membahas soal tambang emas dan tembaga Grasberg di Papua.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (29/6/2018), Jonan menyatakan bahwa Freeport membutuhkan kebebasan untuk mengoperasikan tambang dengan cara yang tepat dalam waktu dekat. Namun, pemerintah bersikeras untuk bersuara.
"Kami setuju bahwa dalam hal operasi Freeport harus bertanggung jawab saat ini. Jujur saja, kami tidak punya keahlian untuk ini," kata Jonan.
Namun, Jonan menambahkan, kendali operasional sebaiknya dipegang kedua belah pihak.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menugaskan Inalum selaku induk holding BUMN pertambangan untuk memproses divestasi saham PTFI sebesar 51 persen.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa valuasi divestasi 51 persen saham PTFI berkisar 3 miliar sampai 5 miliar dollar AS. Perhitungan itu sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk penentuan keputusan selanjutnya.
Saat ini, Indonesia baru memiliki saham PTFI 9,36 persen. Agar target 51 persen saham tercapai, Inalum ditugaskan membeli participating interest (PI) 40 persen milik Rio Tinto dan kemudian PI akan dikonversi jadi saham.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/29/103000526/jonan-bertemu-bos-freeport-di-as-apa-yang-dibahas
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan