Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arab Saudi Sepakat Tingkatkan Produksi Minyak hingga 2 Juta Barrel

JAKARTA,  KOMPAS.com — Presiden Donald Trump menyatakan, Raja Arab Saudi telah menyetujui permintaannya untuk meningkatkan produksi minyak.

"Mungkin hingga 2 juta barrel," ujar Trump melalui akun Twitter-nya pada Sabtu (2/7/2018).

Arab Saudi sebagai negara pengekspor minyak terbesar di dunia berencana untuk memproduksi minyak hingga 11 juta barrel per hari pada Juli ini.

Sebelumnya, Arab Saudi bersama dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan negara eksportir minyak bumi lain sepakat untuk meningkatkan produksi minyak hingga 1 juta barrel per hari.

(Baca: Trump Desak Saudi Naikkan Produksi Minyak Hingga 2 Juta Barel Per Hari)

"Baru saja berbicara dengan Raja Arab Saudi King Salman dan menjelaskan kepada dia, lantaran adanya disfungsi di Iran dan Venezuela, saya minta Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyak, mungkin hingga 2 juta barrel untuk menutupi hal tersebut. Harga-harga sudah terlalu tinggi! Dan dirinya setuju!" ujar Trump melalui akun Twitter-nya.

Raja Salman dan Trump menekankan pentingnya kebutuhan untuk menjaga stabilitas pasar dan usaha negara-negara produsen minyak untuk menutupi berbagai kekurangan produksi.

Sebelumnya, Trump telah memaksa beberapa negara untuk memangkas impor minyak dari Iran pada November lalu lantaran AS telah memberikan sanksi kepada Iran dengan mengundurkan diri dari kesepakatan nuklir di antara keduanya.

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa AS siap bekerja sama dengan negara-negara lain untuk secara bertahap mengurangi impor minyak dari Iran.

(Baca: OPEC Sepakat Tingkatkan Produksi, Harga Minyak Dunia Turun)

China, sebagai negara importir minyak di dunia, mengimpor sekitar 650.000 barrel minyak per hari dengan rata-rata total impor berasar dari Iran.

Analis pun meragukan negara-negara produsen minyak dan OPEC mampu untuk memenuhi suplai minyak jika produksi minyak Iran dipangkas oleh pasar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/02/094454526/arab-saudi-sepakat-tingkatkan-produksi-minyak-hingga-2-juta-barrel

Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke