Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPS: Kalangan Menengah Atas Cenderung Menahan Uang untuk Konsumsi

Menurut dia, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat yang mengalihkan uangnya untuk tabungan dan investasi. 

"Seperti di pertumbuhan ekonomi triwulan satu ada indikasi golongan menengah ke atas menahan uangnya. Bukan karena tidak mampu, tapi dia untuk menabung dan investasi," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/7/2018).

BPS menyebut komponen inti pada Juni 2018 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Sementara tingkat inflasi inti tahun ke tahun untuk Juni turun dari 2,75 persen menjadi 2,72 persen. 

Menurut dia, inflasi inti 2,72 persen bukan sesuatu yang buruk. Apalagi jika tujuannya untuk investasi yang baik bagi iklim perekonomian.

Selama ini, kata dia, belum ada tanda-tanda daya beli masyarakat melemah.

Justru, selama bulan Ramadhan dan Lebaran, permintaan bahan makanan dan ongkos transportasi meningkat. Oleh karena itu, kedua komponen itu menyumbang inflasi terbesar.

"Transportasi permintaan masih tinggi sekali. Kalau tidak punya uang tidak akan setinggi itu. Makanya saya lihat daya beli masih bagus," kata Suhariyanto.

Dari data BPS, inflasi Juni 2018 sebesar 0,59 persen. Hal ini disebabkan momentum hari raya Idul Fitri di mana transaksi perdagangan meningkat dan naiknya beberapa indeks pengeluaran.

Untungnya, pemerintah dan kebijakan Bank Indonesia telah mengantisipasi melonjaknya harga karena permintaan yang tinggi.

Dengan demikian, inflasi bulan ini paling kecil dibandingkan momentum Lebaran pada tahun-tagun sebelumnya.

"Komoditas sangat terjamin. Jadi saya tidak liat indikasi penurunan daya beli dan sebagainya. Baguslah," kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/03/125007326/bps-kalangan-menengah-atas-cenderung-menahan-uang-untuk-konsumsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke