Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Inovasi Kemenag Tingkatkan Penyelenggaraan Haji 2018

Hal itu disampaikan dia saat mengunjungi dan meninjau persiapan Embarkasi Batam yang disejalankan dengan pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Sabtu (14/7/2018).

Kepada Kompas.com Nizar mengatakan, kesepuluh inovasi tersebut yang pertama adalah percepatan proses keimigrasian, yakni rekam biometrik jemaah dilakukan di asrama haji embarkasi masing-masing, sehingga antrean di Bandara King Abdul Azis Arab Saudi tidak lama. Antrean ini biasanya membutuhkan waktu lima jam, kini hanya satu jam saja.

"Proses keimigrasian di bandara Arab Saudi begitu lama, kalau kita hitung bisa 4-5 jam. Maka tahun ini kita negosiasi agar sebagian proses keimigrasian kita tarik di sini berupa proses biometrik dan sidik jari," kata Nizar.

Kemudian pihaknya juga menerapkan QR Code pada gelang jemaah. Gelang logam jemaah haji kini dilengkapi dengan QR Code yang berisi rekam data identitas jemaah yang lengkap dan bisa diakses melalui aplikasi haji pintar.

"Jika ada kejadian tertentu pada jemaah misalnya wafat atau tersesat dengan cepat bisa diketahui dari QR Code gelang jemaah. Dengan sekali scanning, maka muncul datanya dengan lengkap. Hal ini tentunya memudahkan aktivitas pengidentifikasian jamaah haji yang membutuhkan bantuan," sebut dia.

Selanjutnya Kemenag juga memperbaiki pelayanan makanan jemaah dengan menambah layanan katering menjadi 40 kali dari sebelumnya hanya 25 kali. Sementara untuk dana living cost tetap diberikan sebesar 1.500 riyal seperti tahun lalu yang akan digunakan jemaah haji untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

"Dengan demikian hanya lima hari yang tidak kami fasilitasi karena memang tidak memungkinkan adanya distribusi makanan, karena lalu lintas pada saat itu macet total. Proses loading-nya akan mengalami hambatan, dan makanan akan basi," jelasnya.

"Bumbu masakan juga dari Indonesia, supaya cita rasanya asli Indonesia, karena jika bumbunya dari India atau Pakistan, maka pasti cita rasanya tidak sama. dalam syarat kontrak sudah disebutkan. Kemudian tahun depan, akan kita sesuaikan dengan menu kedaerahan sesuai dengan dari daerah mana jamaah yang bersangkutan berasal," katanya.

Begitu juga dalam bidang akomodasi, sistem sewa akomodasi satu musim penuh untuk sebagian hotel (52,02 persen jemaah) di Madinah. Selama ini sistem sewa akomodasi dilakukan dengan metode blocking time. Dengan begitu pemindahan jemaah dari Madinah dan Mekkah atau sebaliknya dapat dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan jemaah haji.

"Tahun ini ada yang kita sewa seluruhnya, ada yang blocking time, sehingga tidak lagi berebut dengan negara yang lain," ujarnya.

Kemudian keenam, tanda khusus pada paspor dan koper serta penggunaan tas kabin. Hal ini berguna untuk memudahkan pengelompokan paspor dan koper jemaah haji. Apalagi, tanda warna ini juga sekaligus menunjukkan sektor atau wilayah hotel dan nomor hotel tempat tinggal jemaah.

Ketujuh, pengalihan porsi jamaah wafat kepada ahli waris. Sebelumnya porsi jemaah wafat tidak bisa dialihkan sehingga uangnya ditarik kembali oleh ahli waris yang bersangkutan, sehingga jika akan digunakan untuk mendaftar maka ahli waris terhitung dalam antrian baru.

"Kedelapan Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH). Pemerintah juga membentuk tim pertolongan pertama pada jemaah haji untuk membantu pelayanan kesehatan pada puncak haji, utamanya pada hari pertama melontar jumrah," ungkap Nizar.

Adapun inovasi kesembilan yakni dalam mempercepat penyiapan dokumen keberangkatan jemaah. Sebelumnya Kemenag hanya menunggu visa yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta sehingga tidak jarang prosesnya menjadi lebih lama.

"Makanya tahun ini pencetakan visa dilakukan Kemenag RI, biar tidak terlalu lama proses tunggunya," ucapnya.

Sementara kesepuluh, Konsultan ibadah untuk setiap sektor. Tidak hanya di kantor Daker Mekkah, konsultan ini diharapkan bisa bersinergi dengan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang sudah ada di tiap kloter.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/16/091000526/10-inovasi-kemenag-tingkatkan-penyelenggaraan-haji-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke