Wakil Bupati Sorong Suka Harjono menyatakan, Pemkab Sorong saat ini telah fokus mempersiapkan segala sarana dan pra-sarana di KEK Sorong.
"Tentang regulasi termasuk persyaratan-persyaratannya maka harapan besar kami dari pihak investor bisa investasi ketika regulasinya sudah jelas dan status tanah juga sudah jelas. Untuk itu, keamanan, kenyamanan, dan sarana prasarana penunjang termasuk listrik dan air sudah mulai kami siapkan," ungkap Harjono saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Adapun hal krusial yang mesti disiapkan guna menyambut investasi perusahaan nikel tersebut adalah ketersediaan listrik. Harjono menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan listrik di KEK Sorong sudah cukup, tetapi perlu ditingkatkan untuk pengoperasian pabrik nikel itu.
"Kami di sana pakai pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), bukan merupakan solar, tapi gas bumi. Kami punya penghasil gas bumi di sana. Kapasitas di kawasan itu sementara 17 megawatt. Untuk pabrik nikelnya saya pikir tergantung perkembangan perusahaan nanti umpama daya kita siapkan sekian-sekian, tetapi butuhnya enggak sesuai kan repot juga," papar Harjono.
Harjono pun berharap segala investasi termasuk pabrik nikel di KEK Sorong bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.
"Kami berharap mereka bisa mengelola apa yang kita harapkan untuk pertumbuhan ekonomi di Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Karena bagaimanapun Indonesia Timur adalah kawasan strategis untuk pertumbuhan dan pengembangan ekonomi," bebernya.
Sementara itu, Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan belum mengetahui berapa nilai investasi pabrik nikel tersebut.
Dia menyatakan, dalam waktu dekat ini akan mengunjungi KEK Sorong dalam waktu dekat ini.
"Nanti saya mau ke sana. Itu kan ada investasi di sana, tapi belum tahu nilainya berapa. Yang pasti sih ratusan juta dollar AS ya," kata Luhut.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/20/224100626/perusahaan-nikel-ingin-buka-pabrik-di-kek-sorong