Pelaku UMKM di Yogyakarta juga disebut sebagai penggerak perekonomian daerah, terlihat melalui kontribusi yang signifikan dari total produktivitas usaha.
"Di Yogya, 80 persen (pengiriman barang) dari marketplace. 20 persen untuk pengiriman yang non marketplace, yang jualannya di media sosial dan lain sebagainya," kata Branch Manager JNE Yogyakarta Adi Subagyo saat ditemui Kompas.com, Kamis (26/7/2018).
Dalam seminar nasional Bank Indonesia dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, disebutkan pertumbuhan ekonomi Yogyakarta dalam lima tahun terakhir selalu di atas rata-rata nasional, dengan realisasi pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,26 persen.
Hal tersebut yang mendorong pertumbuhan bisnis JNE di Yogyakarta hingga saat ini. Adi menguraikan, berdasarkan komposisinya, pengiriman barang dari Yogyakarta didominasi dengan destinasi di luar Yogyakarta, seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
"Itu yang membuat pertumbuhan kami di angka 20 sampai 30 persen, khusus bisnis logistik di Yogya," tutur Adi.
Ke depan, Adi memastikan JNE akan terus mendukung sektor UMKM sebagai penggerak ekonomi kreatif di Yogyakarta. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah membantu pelaku usaha dalam hal pengemasan barang atau packaging sebelum dikirim sampai ke konsumen.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/26/221508426/e-commerce-umkm-dongkrak-bisnis-logistik