Menurut Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, terjadinya pertumbuhan kredit semester I merupakan dampak dari aktivitas bisnis nasabah sepanjang Idul Fitri.
"BCA mampu membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada semester I 2018, sejalan dengan kenaikan aktivitas bisnis nasabah selama periode perayaan Idul Fitri,” ujar Jahja ketika memberikan paparan kinerja semester I tahun 2018, di Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Jika dirinci, pertumbuhan tertinggi ditopang kredit korporasi yang meningkat 19,1 persen (yoy) menjadi Rp 191,4 triliun. Sementara kredit komersial dan UKM tercatat Rp 174,8 triliun atau naik 15,1 persen (yoy).
Di sisi lain, kredit konsumer tumbuh 6 persen (yoy) menjadi Rp 128,2 triliun. Pertumbuhan ini disokong oleh kredit pemilikan rumah (KPR) yang naik 4 persen (yoy) menjadi Rp 74,6 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 8,1 persen yoy menjadi Rp 41,3 triliun.
"Di periode yang sama outstanding kartu kredit tercatat tumbuh 10,8 persen menjadi Rp12,3 triliun," sebutnya.
Untuk rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) hingga akhir Juni tercatat berada pada level 1,4 persen. BCA mengklaim angka tersebut masih dapat ditoleransi. Sedangkan, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat sebesar 187,8 persen.
"Posisi likuiditas dan permodalan yang sehat dengan rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) sebesar 77,0 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,8 persen per 30 Juni 2018," tutupnya.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/27/070100826/semester-i-2018-bca-salurkan-kredit-rp-481-triliun