Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menko Luhut: Soal Kemiskinan Eloknya Lihat Data, Jangan Lihat Rumor...

Hal tersebut ditujukan Luhut untuk beberapa pihak yang menyindir Jokowi atas capaian tersebut.

"Kita itu baiknya, eloknya lihat data. Jangan lihat rumor, juga jangan mendidik masyarakat atau membodohi masyarakat dengan informasi tidak benar," kata Luhut kepada awak media di kantornya, Rabu (1/8/2018).

Berkaitan dengan hal tersebut, baru-baru ini Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pernyataan kontroversial terkait angka kemiskinan di Indonesia.

Prabowo misalnya, dia mengatakan bahwa angka kemiskinan di Indonesia bertambah parah dalam lima tahun ke belakang. Dia bahkan menyebut ada 50 persen penambahan angka kemiskinan.

Lain halnya dengan SBY, dia menyebutkan bahwa ada 100 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori miskin.

Pernyataan keduanya kemudian menimbulkan perdebatan dan berbeda jauh dengan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Sebagai informasi, pemerintah mencatatkan angka kemiskinan sebesar 25,95 juta orang (9,82 persen) atau turun 633,2 ribu orang dibandingkan September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen).

Berkaitan dengan hal tersebut, Luhut menegaskan bahwa data BPS adalah valid dan tidak dipengaruhi oleh pemerintah.

"BPS sumber informasi kita. Dia kan independen, enggak mungkin lah berbohong," ujar Luhut.

Luhut pun kemudian secara tak langsung menyindir mereka yang melihat prestasi pemerintah dengan sebelah mata dan tak mampu lapang dada menerima hasil.

"(Mereka) malu mengakui, mentang-mentang beliau (Presiden Jokowi) mantan wali kota dan gubernur, sedangkan yang lain mantan apa, lebih tinggi. Kita itu harus mendidik muda-muda berbicara secara ksatria, jangan ngomong kiri kanan enggak jelas," tandas Luhut.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/01/205310026/menko-luhut-soal-kemiskinan-eloknya-lihat-data-jangan-lihat-rumor

Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke