Setelah terjadi gempa, Minggu (3/8/2018), sekitar 75 persen aliran listrik di wilayah Lombok dan sekitarnya padam. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kemudian melakukan perbaikan hingga kini lebih dari separuhnya sudah berfungsi lagi.
"Posisi terakhir, bebannya sudah pulih, tinggal 40 persen yang belum," ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Cukup banyak jaringan distribusi yang terganggu akibat tiang listrik yang jatuh ke tanah karena guncangan yang besar. Oleh karena itu, PLN wilayah Jawa bagian Timur dan Bali mengerahkan bantuan dari wilayah Jawa bagian tengah dalam pemulihan kondisi kelistrikan pasca-gempa.
"Ini koordinasi langsung di lapangan bagaimana kita memulihkan segera dengan mengirim tim yang bukan dari Lombok, tapi dari luar, terutama Bali," kata Amir.
Perbaikan yang paling berat terutama untuk mendirikan tiang, apalagi jumlahnya puluhan. Amir memprediksi pembenahan akan selesai dalam waktu sepekan jika tak ada gempa susulan. PLN juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi kondisi yang masih rawan gempa.
"Makanya dengan adanya bantuan dari luar itu, mereka lebih tenang," kata Amir.
Amir mengaku belum hitung-hitungan biaya yang dikeluarkan untuk pemulihan. Namun, PLN memang sudah memiliki anggaran untuk disaster recovery
"Pegawai kita juga sudah bergerak untuk membantu. Selain bantu listrik, juga manusiawi," kata dia.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/07/173015326/pln-40-persen-aliran-listrik-di-ntb-belum-pulih-pasca-gempa