Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siji, Kerajinan Unik Asal Jogja yang Mendunia

NEW YORK, KOMPAS.com - Salah satu merek kerajinan asal Yogyakarta, Siji, telah menjual produknya dengan pasar yang luas, hingga hampir ke seluruh negara di dunia.

Siji menjual kerajinan dalam bentuk hiasan interior yang tiap produknya hanya ada satu, karena dikerjakan dengan tangan dan desainnya selalu berbeda-beda.

"Itulah kenapa namanya Siji. Bukan berarti mau jadi yang nomor satu, tapi produknya hanya satu, unik, tidak ada produk lain lagi yang sama," kata pendiri Siji, Achmad Kurnia, kepada Kompas.com di tengah kegiatannya sebagai peserta pameran New York Now bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Manhattan, kota New York, Rabu (15/8/2018).

Achmad mengungkapkan, bisnis kerajinannya sudah berjalan sejak 12 tahun lalu. Berbekal kegemarannya pada seni, Achmad membuat bahan-bahan untuk kerajinan di Siji dari material yang dianggap orang sudah tidak ada nilainya, seperti daun yang jatuh hingga pelepah jagung.

Menurut Achmad, Indonesia kaya dengan berbagai jenis sumber daya alam yang jika diolah serta dibentuk dengan tepat, bisa menjadi karya seni bernilai tinggi. Keyakinan itulah yang dibawa terus selama membuat kerajinan di Siji, di mana Achmad telah sejak awal menempatkan produknya dalam kelas atas atau premium.

"Rata-rata buyer (pembeli) senang sama produk Siji karena memakai bahan-bahan yang sudah dibuang, tidak ada yang mau lagi, tapi bisa jadi sesuatu yang mewah," tutur Achmad.

Dia memberikan beberapa contoh produknya yang dipamerkan di New York Now. Ada yang berukuran agak besar dan yang lebih kecil, dengan rentang harga tiap produknya yang dijual mulai dari 20 sampai 70 dollar AS.

Achmad menyebut, rata-rata pembelinya kebanyakan dari hotel yang sekali memesan bisa dalam jumlah besar, mencapai ratusan item.

Salah satunya adalah pembeli dari sebuah hotel di Maladewa, di mana mereka meminta Siji untuk membuat kerajinan yang akan dijadikan hiasan di seluruh area hotel tersebut.

Adapun menjaga kualitas adalah kunci Siji terus bertahan dan berkembang. Dalam proses produksinya, Achmad hanya mempercayakan bagian seperti mengumpulkan bahan baku kepada pihak ketiga, sementara saat proses finishing akan dikerjakan oleh karyawan internal Siji yang telah dilatih sebelumnya.

"Sekarang omzetnya sudah miliaran rupiah tiap tahun, dengan pertumbuhan (penjualan) meningkat sekitar 20 persen dari tahun ke tahun," ujar Achmad.

Selama menjalankan bisnisnya, Achmad memperkenalkan merek Siji dengan memanfaatkan momen pameran. Dari pameran ke pameran, Achmad mulai berkenalan dengan para calon pembeli yang lama kelamaan membuat jaringan konsumennya bertambah, bahkan tidak sedikit yang jadi konsumen tetap.

"Jadi menurut saya, pameran sangat efektif sekali untuk menjaring calon buyer baru. Kelebihannya saat pameran, bisa lihat dan pegang langsung barangnya, beda dengan kalau kami hanya tampilkan secara online," ucap dia.

Achmad merupakan satu dari sejumlah pelaku ekonomi kreatif yang mewakili Indonesia dalam pameran di New York Now tahun ini.

Para pelaku ekonomi kreatif tersebut sebelumnya telah melalui tahapan seleksi dan proses kurasi oleh para ahli yang ditunjuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hingga didapati delapan pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi Bekraf pameran di New York.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/17/162515726/siji-kerajinan-unik-asal-jogja-yang-mendunia

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke