Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Ajukan Kasus BPR MAMS Sebagai Tindakan Pencucian Uang ke Bareskrim

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan telah rampung menyidik tindak pidana perbankan Multi Artha Mas Sejahtera (MAMS).

Jumlah kerugian dari tindakan yang dilakukan oleh tersangka dengan inisial H mencapai Rp 6,28 miliar.

Ketua Departemen Penyidikan Rochmat Sunanto menjelaskan, sebagai tindak lanjut pihaknya telah mengajukan kasus BPR MAMS ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Sebab, jumlah dana yang diambil cukup besar dan OJK tidak memiliki kewenangan untuk melacak aset tersebut.

"Karena OJK tidak memiliki kewenangan melacak aset, kami menyerahkan kasus TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) ke Bareskrim Polri untuk men-tracking aset untuk apa saja dan ke mana saja," ujar Rochmat ketika memberikan keterangan pers di kantornya, Selasa (21/8/2018).

Kemudian, setelah berhasil dilacak ke mana saja dana dari hasil penggelapan tersebut dialirkan, maka barang-barang tersebut akan disita dan diserahkan sebagai harta kekayaan milik BPR MAMS di bawah pengawasan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"LPS kemudian yang akan menangani kerugian nasabah dan masyarakat," ujar Rochmat.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/21/153000426/ojk-ajukan-kasus-bpr-mams-sebagai-tindakan-pencucian-uang-ke-bareskrim

Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke