Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Okupansi Hotel Saat Asian Games Kurang Menggembirakan

Namun, ternyata tak semua sektor meraih capaian menggembirakan. Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, tingkat hunian kamar hotel tak sesuai target.

"Kalau ditanya Asian Games sedih, karena kita berharap supporternya kan yang datang. Ini kan ternyata kenyataannya tidak terlalu banyak," ujar Hariyadi di Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Saat ini, yang banyak menghuni hotel-hotel di Jakarta kebanyakan merupakan atlet, ofisial, dan media. Sementara it, suporter pertandingan yang menginap di hotel relatif kecil.

Pertumbuhan okupansi hotel di sekitaran Senayan sebesar 20 persen. Namun, Hariyadi menyayangkan dampaknya tak merata ke hotel-hotel lain di Jakarta.

"Kita kan penginnya dampak ini tidak hanya dinikmati sama yang dekat venue, selainnya juga," kata Hariyadi.

Bahkan, Hariyadi menganggap okupansi hotel di Palembang lebih bagus karena suporter yang menginap di sana lebih banyak. Meski begitu, jika ditotal, pertumbuhan okupansi hotel di dua kota secara kumulatif, kenaikan okupansi hotel tersebut tak signifikan.

Ia menduga hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi oleh pemerintah.

"Yang pasti kalau segi hotel di luar venue tidak terlalu besar. Malau sekitar venue cukup besar," kata Hariyadi yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/22/132129726/okupansi-hotel-saat-asian-games-kurang-menggembirakan

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke