Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelemahan Rupiah Disebabkan Pernyataan Trump?

MANADO, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah pada hari ini, Jumat (24/8/2018) kembali melemah terhadap dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pembukaan perdagangan hari ini, mata uang Garuda bertengger pada level Rp 14.652 per dollar AS. Rupiah pun sempat bergerak ke level Rp 14.658 per dollar AS sebelum ditutup pada level Rp 14.648 per dollar AS.

Direktur Pengelolaan Devisa Bank Indonesia (BI) Hariyadi Ramelan menyatakan, pelemahan yang terjadi pada rupiah bukan disebabkan hilangnya kepercayaan terhadap rupiah. Pelemahan rupiah, sebut dia, disebabkan isu eksternal.

"Kebijakan unilateral pemerintahan (Presiden AS Donald) Trump yang menganggap dunia tidak adil karena merugikan AS," kata Hariyadi pada acara pelatihan wartawan ekonomi BI di Manado, Sulawesi Utara, Jumat petang.

Hariyadi menuturkan, Trump menciptakan kebijakan tarif impor terhadap sejumlah negara. Kebijakan tersebut diterapkan terhadap barang-barang dari China dengan total nilai mencapai 16 miliar dollar AS.

Menurut Hariyadi, kebijakan tersebut juga diterapkan kepada Indonesia dengan total nilai 300 juta dollar AS. Penyebabnya, AS menuding Indonesia melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Selain itu, pelemahan rupiah juga disebabkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang dialami Indonesia. Permasalahan ini pun dicoba untuk diselesaikan baik oleh bank sentral maupun pemerintah.

"Kementerian Keuangan concern dengan situasi ini," jelas Hariyadi.

Ia mengungkapkan, telah dilakukan pertemuan dengan sekira 40 orang konglomerat untuk membicarakan instrumen yang dapat diterapkan untuk memitigasi risiko ini. Dengan demikian, defisit transaksi berjalan bisa diminimalisir.

"Kementerian Keuangan, BI, dan Kadin sepakat akan support (mendikung) ekonomi nasional lebih baik ke depan," sebut Hariyadi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/24/183753726/pelemahan-rupiah-disebabkan-pernyataan-trump

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke