Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Populer: 3 Keluarga Terkaya hingga Tokopedia Pecat Karyawan Curang

Kesuksesan film Crazy Rich Asians menarik perhatian orang-orang terkait pertumbuhan kekayaan di wilayah Asia. Adapun film Crazy Rich Asians berkisah mengenai seorang pewaris kekayaan dari keluarga Singapura yang memiliki pacar dari keluarga dengan latar belakang yang jauh lebih sederhana. Cerita dalam film tersebut pun menunjukkan kebiasaan orang-orang kaya di Asia.

Dalam empat tahun belakangan, jumlah penduduk dengan kekayaan berupa aset yang dapat diinvestasikan senilai 1 miliar dollar AS berjumlah jauh lebih tinggi dari wilayah lain di dunia.

Bahkan, perusahaan konsultan Capgemini mengungkapkan, China telah memiliki lebih banyak miliarder dibandingkan dengan Amerika Serikat.

"Asia sejauh ini merupakan wilayah dengan jumlah orang kaya terbanyak di dunia, bahkan jauh lebih banyak dibandingkan AS atau Eropa," ujar Founder Hurun Report Rupert Hoogewerf.

Baca selengkapnya:  Ini 3 Keluarga Terkaya di Asia

2. Kejar Pendapatan, PT PAL Fokus Garap Kapal Perang

PT PAL fokus mengerjakan kapal perang, sebagai upaya untuk mengejar pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun pada 2018. Jumlah itu naik dua kali lipat dari angka pendapatan perusahaan pelat merah tersebut di 2017, Rp 1,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan Pal Rariya Budi Harta mengatakan, permintaan kapal perang meningkat setelah sebelumnya pada 2016 Pal mengekspor dua kapal jenis strategic sealift vessel (SSV) ke Filipina.

“Masing-masing harganya kira 45 juta dollar AS sampai 50 juta dollar AS,” katanya seperti dikutip dari Kontan.co.id pada Sabtu (25/8/2018).

Saat ini sebut dia, pihaknya juga kedatangan permintaan dari Afrika yakni Senegal. Tak hanya itu, Pal juga sedang mengerjakan pesanan TNI AL untuk jenis kapal landing platform dock.

Baca selengkapnya: Kejar Pendapatan, PT PAL Fokus Garap Kapal Perang

3. Kemenhub Ancam Tarik Bus Bantuan di Bogor

 Kementerian Perhubungan mengkritik Pemerintah Daerah Bogor yang tak mengoperasikan bus tambahan yang disalurkan Kementerian Perhubungan. Diketahui, Kemenhub menyalurkan bus atas pengajuan daerah yang membutuhkan tambahan moda transportasi umum.

Direktur Multimoda Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, jika bus itu tak juga digunakan, pihaknya akan menarik bantuan tersebut.

"Di Bogor dikasih bus, tapi sampai sekarang tidak jalan. Kami tidak mau. Kami mau tarik lagi," ujar Ahmad di Jakarta, Minggu (27/8/2018).

Ahmad mengatakan, masih banyak daerah yang lebih membutuhkan bus. Selain di Bogor, ada beberapa daerah lain yang juga bermasalah. Ia memastikan Kemenhub akan menarik bus tersebut dan mengalihkannya ke daerah lain.

Baca selengkapnya:  Kemenhub Ancam Tarik Bus Bantuan di Bogor

4. Melihat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Sejak awal hingga menjelang akhir Agustus 2018, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak di kisaran Rp 14.400 hingga Rp 14.600. Belakangan, posisi nilai tukar rupiah semakin melemah hingga ada pada level Rp 14.655 pada Jumat (24/8/2018) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).

Bank Indonesia melalui Laporan Kebijakan Moneter Triwulan II 2018 yang dipublis di laman resminya, bi.go.id, menyatakan nilai tukar rupiah masih mengalami depresiasi pada kuartal II 2018. Faktor utama penyebab depresiasi adalah tekanan dari penguatan dollar AS yang terjadi secara luas.

"Pada kuartal II 2018, secara point to point rupiah melemah 3,94 persen dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp 14.330 per dollar AS. Depresiasi nilai tukar rupiah berlanjut pada Juli 2018 dengan volatilitas yang menurun, meskipun dollar AS terus mengalami penguatan secara luas," demikian keterangan dari laporan BI yang dikutip Kompas.com pada Senin (27/8/2018).

Jika dibandingkan dengan posisi Juli 2018, rupiah secara point to point melemah 0,62 persen menjadi Rp 14.420 per dollar AS. Faktor pemicu penguatan dollar AS disebut dari semakin tegangnya hubungan dagang AS dengan China dan menguatnya ekspetasi percepatan normalisasi di AS.

Baca selengkapnya: Melihat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

5. Tokopedia Pecat Oknum Karyawan yang Diduga Curang dalam "Flash Sale"

Perusahaan e-commerce Tokopedia dikabarkan memberhentikan beberapa karyawannya. Mereka diduga terlibat kecurangan (fraud) dalam program flash sale yang digelar Tokopedia.

Aksi curang oknum karyawan Tokopedia itu membuat pengguna tak bisa membeli stok barang murah secara adil selama flash sale. Ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senior Public Relations Specialist Tokopedia Antonia Adega membenarkan kabar tersebut.

"Kami memang mengeluarkan beberapa karyawan yang gagal menjaga integritas," ujarnya melalui layanan pesan singkat, Senin (27/8/2018).

Sementara itu, Head of Corporate Communications Tokopedia Priscilla Anais melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk menjaga integritas Tokopedia dan kepercayaan dari konsumen kepada perusahaan.

Baca selengkapnya: Tokopedia Pecat Oknum Karyawan yang Diduga Curang dalam Flash Sale

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/28/051600326/berita-populer-3-keluarga-terkaya-hingga-tokopedia-pecat-karyawan-curang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke