Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Afrika Selatan Juga Berada di Ambang Resesi

Dikutip melalui Business Insider, Rabu (5/9/2018), pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara Afrika yang paling maju tersebut jauh 0,7 persen dari bulan April menuju Juni. Padahal sebelumnya PDB dieskpektasikan akan meningkat 0,6 persen. Adapun angka tersebut juga diikuti dengan kontaksi sebesar 2,6 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Melemahnya pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan disebabkan oleh beberapa sektor, seperti sektor pertanian yang jatuh 11 persen selepas musim kemarau besar di awal tahun ini. Begitu pula di sektor perdagangan dan transportasi yang jga mengalami penurunan output.

Ekonom senior pasar berkembang Capital Economics Jason Tuvey mengharapkan kondisi ekonomi Afrika Selatan dapat membaik di sisa tahun ini.

"Data hari ini akan semakin memperlemah keyakinan bahwa di bawah pimpinan Presiden Cyril Ramaphsoa akan membawa pasar berbalik menjadi lebih baik terhadap perekonomian Afrika Selatan, ujar dia.

Mata uang Afrika Selatan, rand, telah berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir.

Nilai tukar rand jatuh sebesar 2,6 persen menjadi 15,22 per dollar AS. Yield obigasi pemerintah pun naik menjadi 9,22 persen, imbal hasil tertinggi sejak Rapahosa terpilih di bulan Desember lalu.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/05/091000026/afrika-selatan-juga-berada-di-ambang-resesi

Terkini Lainnya

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke