Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saham Perbankan Masih Rawan Tertekan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca terjadinya pelemahan rupiah yang cukup dalam hingga menyentuh Rp 15.000 per dollar AS, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ikut melemah cukup dalam yang diikuti memerahnya saham-saham perbankan.

Lebih lanjut, kondisi tersebut akan diperparah lagi apabila suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat yakni Federal Reserve (The Fed) kembali menaikan suku bunga. Sinyal kuat The Fed untuk menaikan suku bunga cukup besar bahkan hingga mencapai dua kali hingga akhir tahun.

Diprediksi, jika suku bunga acuan The Fed naik maka kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan mengikuti kenaikan ini yang akan menjadikan sentimen negarif bagi saham perbankan jika bunga kredit ikut naik juga.

Melihat kondisi tersebut, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, jika melihat kondisi saat ini, beberapa saham perbankan memang masih bisa mengalami rebound, namun itu hanya sesaat, pasalnya pelemahan rupiah disinyalir masih akan terus berlangsung.

“Naiknya suku bunga The Fed dan suku bunga BI tentu berpengaruh, tapi yang masih paling kuat adalah nilai tukar rupiah,” ujar William kepada Kontan.co.id, Kamis (6/9/2018).

Lebih lanjut, saham perbankan masih akan minim sentimen positif hingga akhir tahun ini dan masih ada ruang penurunan kembali ke depannya.

“Untuk saat ini wait and see, tunggu aliran dana asing masuk, baru buy,” ujar William.

Berdasarkan data RTI, hingga perdagangan pukul 14.30 WIB beberapa saham bank terpantau sudah mulai rebound seperti BMRI naik 1,19 persen di level Rp 6.400, BBRI naik 0,68 persen ke level Rp 2.950 dan BBCA naik 0,31persen di Rp 24.100.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Analis: Saham perbankan masih rawan tertekan

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/06/155401926/saham-perbankan-masih-rawan-tertekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke