Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelemahan Rupiah Berdampak Buruk bagi Industri Mode Ritel

JAKARTA, KOMPAS.com - Melemahnya rupiah atas dollar AS membawa pengaruh kepada perkembangan industri mode ritel saat ini. Hal ini disebabkan karena bahan baku industri ini yang meningkat harganya.

Co-Founder Monstore Nicholas Yudha mengungkapkan pendapatnya, isu kenaikan harga produk adalah yang paling bisa membuat suatu label mode bisa tutup.

"Kenaikan harga di Indonesia sudah jadi problem untuk para penjual. Lesunya karena sensitive price, misal ketika kita naikkan harganya Rp 20.000, orang Indonesia pasti protes," ujar pemuda yang akrab disapa Nic kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Dirinya menjelaskan, produsen produk tidak menaikkan harga dengan semena-mena karena memang mempertimbangkan bahan baku mahal.

"Misal, harga bahan baku naik 10 persen, harga jual naik 10 persen kan enggak bisa begitu. Satu sisi kalau memang harga bahan naik kita juga tidak ingin konsumen lari. Sesekali kita harus pangkas kebutuhan yang memang bisa dihemat," tuturnya.

Walaupun melakukan penghematan, dirinya juga tetap menjaga kualitas produk-produk andalannya. Produk Monstore pun mulai dikenalkan dan dipasarkan ekspor agar harganya bisa terangkat.

"Makanya sekarang kita coba masifkan untuk ekspor, karena harga di Indonesia dan di luar negeri berbeda jauh," tutur Nic.

Selain karena pengaruh pasar yang bisa meningkatkan harga produk, industri mode ritel di Indonesia pun diwarnai dengan banyak pemain, baik pemain lokal maupun impor. Hal ini tentu menambah ketatnya daya saing produk di mata konsumen.

"Banyak produk-produk baru yang muncul, ditambah gempuran dari barang-barang luar yang harganya bisa lebih murah karena mereka produksinya secara massal," ujar Nic.

Dirinya menceritakan, pasar luar negeri justru menyambut baik produk-produk unik dari Indonesia.

"Kalau di luar negeri pasti dijual 30 dollar AS atau sekitar Rp 400.000-an lebih. Mereka segitu masih bilang murah," imbuhnya.

Mungkin secara fisik, industri mode ritel ini memang tidak berjaya. Namun, berkembangnya e-commerce turut mendongkrak industri tersebut.

"Retail fashion lesu mungkin karena toko fisiknya, tapi dari sisi e-commerce justru kuat. Justru aku melihat ada spike. Di situ juga kita bisa main secara masif," pungkasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/06/163559526/pelemahan-rupiah-berdampak-buruk-bagi-industri-mode-ritel

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke