Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba Merosot, Dividen Pertamina dan PGN Bakal Turun Drastis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, mengatakan, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengalami penurunan laba. Hal ini akan berimbas pada pembagian laba kepada BUMN (dividen) pada 2019 yang turun drastis.

"Kinerja BUMN yang paling berat saat ini memang Pertamina dan PGN. Khususnya Pertamina. Jadi mungkin akan jauh menurun labanya," kata Fajar di kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (6/8/2018).

Pada 2017, Pertamina memberi dividen Rp 12 triliun, PGN sebesar 1,2 triliun, Perum Peruri sebesar Rp 40 miliar, dan PT Dahana sebesar Rp 4 miliar. Tahun ini, dividen yang disetor Pertamina dan PGN mulai turun Pertamina menyetor Rp 3,4 triliun dan PGN sebesar Rp 436 miliar.

Sementara itu, setoran dividen Peruri naik menjadi Rp 121 miliar dan Dahana menjadi Rp 9 miliar. Untuk 2019, rencananya setiran dividen Peruri dan Dahana meningkat, sementara Pertamina dan PGN kian merosot angka dividennya.

"Pertamina dan PGN mungkin akan turun banyak menjadi sekitar Rp 1,3 triliun," kata Fajar.

Sektor yang diprediksi menyumbang dividen besar yakni dari industri berat seperti PT Krakatau Steel Tbk, Inka, dan PT Barata Indonesia. Padahal, tahun lalu Krakatau Steel masih merugi.

"Pada tahun ini diharapkan bisa, dengan kondisi yang memang agak berat. Tapi karena ada ekspor jadi bisa menolong PT KS," kata Fajar.

Fajar mengatakan ada sejumlah BIMN tambang yang belum dapat menyumbang dividen meski labanya lumayan bagus.

"Kemungkinan saldo laba negatif, ataupun saldo laba sudah positif tapi cadangan belum cukup jadi belum bisa setorkan dividen," ujar Fajar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/06/185245226/laba-merosot-dividen-pertamina-dan-pgn-bakal-turun-drastis

Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke