Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia-Australia Sepakati CEPA, Ini Poin Pentingnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Australia akhirnya meneken kesepakatan kerja sama Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA), pada Agustus 2018. Kesepakatan tersebut telah melalui 6 tahun masa perundingan.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Imam Pambagyo mengatakan, ada sejumlah poin penting yang menjadi kunci dari kesepakatan tersebut.

"Dua negara dengan ekonomi terbesar di selatan pasifik bisa menyepakati sebuah skema. Kita jadikan kerja sama ini sebagai basis memasuki pasar ketiga," ujar Imam di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Poin pertama yakni momentum terjalinnya kerja sama tersebut. IA-CEPA dianggap membawa hubungan kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi. Bagi Indonesia, kata Imam, IA-CEPA merupakan CEPA kedua setelah perjanjian dengan Jepang bernama IJEPA yang diteken 10 tahun lalu.

"Dengan IA-CEPA Indonesia menuju bagian dari global value chain dan siap bersaing secara global," kata Imam.

Poin kedua yakni kemitraan. Imam mengatakan, CEPA dengan Australia bukan sekadar perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) biasa. CEPA menjadi suatu kemitraan komprehensif yang tidak hanya berisi perjanjian perdagangan barang, jasa dan investasi, tapi juga kerja sama ekonomi yang lebih luas.

Kemitraan baru Indonesia-Australia mencakup Vocational Education Training (VET), Pendidikan Tinggi, hingga sektor kesehatan. Kerja sama tersebut diarahkan membentuk economic powerhouse di kawasan dengan menggabungkan kekuatan kedua negara.

Poin terakhir adalah terbangunnya hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain.

"Prinsip dasar kemitraan IA-CEPA adalah win-win secara berimbang," kata Imam.

Imam meyakini kemitraan tersebut akan memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dan Australia dalam jangka waktu yang panjang.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita memastikan kedua negara akan mendapatkan keuntungan di sektor ekonomi dengan adanya IA-CEPA. Salah satunya yakni tidak adanya tarif untuk barang atau jasa yang masuk.

"Persyaratan atau kriteria yang diberlakukan (Australia) ke negara lain, berbeda dengan ke kita. Jadi intinya, kita bisa lebih mudah ekspor ke sana," ujar Enggartiasto.

Sementara itu, Australia juga bersiap untuk berinvestasi di Indonesia atas kerjasama IA-CEPA tersebut.
Beberapa sektor yang rencananya akan disasar negeri kangguru tersebut, antara lain sektor pendidikan, kesehatan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/07/121439826/indonesia-australia-sepakati-cepa-ini-poin-pentingnya

Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke