Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akibat Gempa Lombok, PLN Rugi Rp 70 Miliar

MATARAM, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatatkan kerugian sekitar Rp 70 miliar akibat gempa beruntun yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kerugian tersebut mencakup kerusakan infrastruktur, terutama jaringan sambungan rumah tangga.

General Manager PLN Wilayah NTB Rudi Purnomoloka menjelaskan, kerugian tersebut belum mencakup kerugian akibat berhentinya pembangkit listrik sehingga harus menggunakan tenaga diesel, serta beberapa kerusakan lain.

"Kerugian PLN Rp 70 miliar itu hanya dari infrasturktur pembangkit, paling besar (kerugian) dari jaringan sambungan rumah tangga. Itu fiisk saja," jelas Rudi kepada awak media di Mataram, Senin (10/9/2018).

Rudi menjelaskan, kejadian gempa pertama dengan magnitudo 6,4 pada tanggal 29 Juli 2018 tidak mengganggu arus listrik di wilayah Lombok Utara sebagai pusat gempa sekaligus daerah paling terdampak.

Sementara pada gempa kedua yang terjadi pada 5 Agustus 2018 bermagnitudo 7, sebanyak 75 persen listrik di wilayah Lombok padam.

"Total beban listrik di Lombok ini 220 MW langsung turun jadi 50 MW," jelas dia.

Rudi menjelaskan, dari total 60.000 total jumlah pelanggan PLN di Lombok, hampir 90 persen rumah hancur, atau tidak di tempati lantaran warga masih mengalami trauma dan memilih untuk tinggal di luar rumah. Hal tersebut yang menjadikan beban listrik di wilayah Lombok turun drastis.

Adapun pada tanggal 19 Agustus 2018, gempa kembali mengguncang Lombok dengan magnitudo 7 pada pukul 22.56 WITA sehingga membuat terputusnya aliran listrik ke seluruh wilayah Lombok.

"Sistem sepulau Lombok tanggal 19 itu black out. Proses menyalakan butuh proses mulai 1 sampai 2 jam secara bertahap," jelas dia.

Kini, daerah Senggigi yang ramai wisatawan merupakan salah satu daerah terdampak dengan beban listrik anjlok hingga 90 persen. Beberapa hotel yang tak lagi beroperasi lantaran kerusakan sekaligus sepinya wisatawan menjadi beberapa faktor penyebab anjloknya beban listrik di wilayah Senggigi.

"Dari Senggigi sampai Gili itu normal biasanya beban listrik sampai 25 MW sekarang hanya 2,5-an MW. Enggak kelihatan lagi itu wisatawan-wisatawan, yang mengisi hotel sekarang biasanya relawan," ujar Rudi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/11/104500026/akibat-gempa-lombok-pln-rugi-rp-70-miliar

Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke