Setelah sempat melakukan perbaikan, namun guncangan yang kembali terjadi pada tanggal 19 Juli 2018 dengan magnitudo 7 membuat pasokan listrik sempat mengalami black out karena adanya kerusakan pada infrasturktur kelistrikan. Namun kini, pasokan listrik di wilayah Lombok sudah berjalan normal.
Namun, General Manager PLN Wilayah NTB Rudi Purnomoloka menjelaskan, meski aliran listrik sudah normal, beberapa gedung dengan tingkat kerusakan sebesar 90 persen harus diputus sementara.
"Saat ini 100 persen kelistrikan PLN semua gardu nyala. Yang belum nyala karena rumahnya hancur atau ditinggal pemiliknya mengungsi," ujar dia ketika memberikan penjelasan kepada awak media, Selasa (11/9/2018).
Oleh karena itu, dari beban puncak dalam kondisi normal yang sebesar 220 MW, saat ini beban listrik pun turun menjadi 50 MW.
Rudi menyebutkan, dampak gempa terparah terjadi di Lombok Utara, sehingga PLN membutuhkan waktu seminggu untuk memperbaiki infrastruktur kelistrikan, agar pasokan listrik kembali normal.
Dalam memperbaiki pasokan, PLN NTB mendapat bantuan petugas PLN Jawa Timur sebanyak 76 orang dan Bali sebanyak 56 orang.
"Paling parah Lombok Utara. Kita butuh waktu recovery satu minggu. Jalur utamanya cepat kita tangani, tapi pinggirannya ada tiang patah, travo turun," tutur dia.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/12/163237726/pln-pasokan-listrik-di-lombok-sudah-100-persen-pulih