Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mayoritas Perusahaan AS di China Sebut Perang Dagang Menyakitkan

BEIJING, KOMPAS.com — Sebagian besar perusahaan AS di China menyatakan mereka dirugikan atas peningkatan ketegangan perdagangan antara AS dan China. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Kamar Dagang AS di China.

Dikutip dari AFP, Kamis (13/9/2018), survei dilakukan terhadap lebih dari 450 perusahaan AS yang beroperasi di China, sebagian besar bergerak di sektor manufaktur. Mereka mengeluhkan kenaikan biaya, penurunan laba, hingga meningkatnya pengawasan akibat memanasnya perang dagang AS-China.

Pengenaan tarif impor putaran pertama oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang China senilai 50 miliar dollar AS berdampak buruk terhadap 60 persen perusahaan yang disurvei. Adapun rencana Trump untuk kembali menerapkan tarif impor barang-barang China senilai 200 miliar dollar AS akan memukul tiga perempat perusahaan yang disurvei.

AS dikabarkan mengajukan pembicaraan terkait perdagangan dengan China sebelum kebijakan tarif tambahan tersebut diberlakukan. Gedung Putih meyakini China akan menyerah setelah penerapan tarif tambahan tersebut, menurut pimpinan Kamar Dagang AS di China William Zarit.

Sebagian besar perusahaan tersebut juga menyatakan telah merasakan kemarahan Beijing atas tindakan AS. Mereka melaporkan peningkatan pengawasan dan pengaturan, serta proses pengurusan bea cukai yang lebih lambat.

Secara terpisah, sejumlah perusahaan AS menyatakan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan Trump melukai industri di Negeri Paman Sam tersebut.

Organisasi-organisasi yang mewakili perusahaan-perusahaan AS menyatakan tengah mematangkan kampanye lobi yang dinamakan Tariffs Hurt the Heartland. Organisasi tersebut menaungi industri ritel, manufaktur mainan, pertanian, dan teknologi.

Kampanye tersebut dimaksudkan untuk menolak kebijakan tarif impor. Kalangan bisnis lainnya di AS pun dikabarkan telah menolak atau mempertimbangkan kebijakan tarif yang diterapkan Trump.

menyatakan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Donald Trump melukai industri di Negeri Paman Sam tersebut. Mengutip Fox News, Rabu (12/9/2018), organisasi-organisasi yang mewakili perusahaan-perusahaan AS menyatakan tengah mematangkan kampanye lobi yang dinamakan Tariffs Hurt the Heartland. Organisasi tersebut menaungi industri ritel, manufaktur mainan, pertanian, dan teknologi. Kampanye tersebut dimaksudkan untuk menolak kebijakan tarif impor. Kalangan bisnis lainnya di AS pun dikabarkan telah menolak atau mempertimbangkan kebijakan tarif yang diterapkan Trump.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perusahaan-perusahaan AS Keberatan dengan Kebijakan Tarif Trump", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/12/145036226/perusahaan-perusahaan-as-keberatan-dengan-kebijakan-tarif-trump.

Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/13/132413926/mayoritas-perusahaan-as-di-china-sebut-perang-dagang-menyakitkan

Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke