Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Neraca Perdagangan Kembali Defisit, Ini Kata BI

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) tengah menantikan laporan neraca transaksi berjalan atau current account untuk kuartal III 2018 guna melihat secara keseluruhan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia terkini dari indikator tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (17/9/2018) siang menyampaikan neraca perdagangan Agustus 2018 kembali mengalami defisit 1,02 miliar dollar AS. Dari angka tersebut, defisit sektor migas jadi penyumbang terbesar.

"Kami tetap akan lihat dari sisi neraca transaksi berjalan keseluruhan tahun yang kami perkirakan bisa di kisaran 3 persen terhadap PDB (produk domestik bruto)," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan.

Terhadap posisi neraca perdagangan Agustus 2018 yang kembali defisit, Dody menilai upaya pemerintah guna mengatasi defisit transaksi berjalan yang sempat melebar akan dirasakan secara bertahap. Upaya yang dimaksud di antaranya mengendalikan impor barang konsumsi hingga penggunaan B20 untuk menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

"Mungkin (efeknya) masih agak bertahap, karena kebijakan seperti itu punya sifat periode menengah-panjang," tutur Dody.

Meski mengalami defisit, Dody memastikan tekanan dari kondisi nilai tukar rupiah ke neraca perdagangan lebih baik ketimbang bulan sebelumnya. Selain itu, depresiasi atau pelemahan nilai tukar rupiah sampai saat ini masih berpotensi mendongkrak nilai ekspor.

"Harusnya dengan dorongan rupiah yang sudah terdepresiasi ini bisa jadi faktor pendorong daya saing kita di ekspor," ujar Dody.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/17/171513326/neraca-perdagangan-kembali-defisit-ini-kata-bi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke