Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atasi Defisit Neraca Perdagangan, Pemerintah Disarankan Kembangkan Bioetanol

Saran ini diajukan dalam rangka mengatasi defisit neraca perdagangan, di mana sekarang sudah diimplementasikan ide serupa, yakni B20 atau biodiesel.

B20 merupakan salah satu langkah yang ditempuh pemerintah dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor. Penggunaan biodiesel diperkirakan dapat mengurangi impor bahan bakar minyak berupa solar yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

"Kalau kita memperkenalkan biosolar atau B20, itu pada akhirnya penurunan (impor) bisa banyak. Tapi, sebetulnya dan ini harus dipikirkan untuk jangka panjang, Indonesia punya kesempatan yang sangat besar untuk menggunakan apa yang disebut sebagai bioetanol," kata Harinowo saat ditemui di Yogyakarta pada Sabtu (22/9/2018).

Harinowo mengungkapkan, bioetanol sudah digunakan di beberapa negara sebagai bahan bakar alternatif. Seperti di Amerika Serikat, di mana bioetanol menjadi campuran dalam bahan bakar mereka dengan porsi 10 persen etanol.

Sama halnya dengan di Brasil, porsi etanol yang dipakai sebagai bahan campuran bahan bakar sebesar 30 persen. Jika pemerintah mau serius menggarap bioetanol, Harinowo memandang kesempatannya masih sangat besar karena komoditas untuk memproduksinya sangat mungkin dilakukan di Indonesia.

"Saya pernah hitung, kalau bioetanol diproduksi di Amerika, satu hektare lahan itu hanya menghasilkan 3.000 liter. Kalau di Brasil menghasilkan 7.000 liter bioetanol. Kalau di Indonesia, misalkan produktivitasnya bisa 60 ton per hektare, akan menghasilkan 10.000 liter bioetanol," tutur Harinowo.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Agustus 2018 mengalami defisit 1,02 miliar dollar AS. Adapun defisit paling besar didapati dari sektor migas.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/24/213000226/-atasi-defisit-neraca-perdagangan-pemerintah-disarankan-kembangkan-bioetanol

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke