Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Terus Melemah, Analis Soroti Keputusan BI Soal Suku Bunga

Research Analyst FXTM Lukman Otunuga mengatakan, investor memilih untuk waspada di awal pekan perdagangan ini setelah China membatalkan rencana negosiasi dagang dengan pemerintah AS di akhir pekan.

Sentimen pasar semakin memburuk di saat Presiden Donald Trump mulai memberlakukan tarif terhadap barang asal China senilai 200 miliar dollar AS pada Senin.

"China diperkirakan untuk membalas dengan tarif terhadap 60 miliar dollar AS terhadap barang asal Amerika, sehingga penghindaran risiko sepertinya akan semakin tinggi dan semakin menekan Rupiah serta mata uang pasar berkembang lainnya," ujar Lukman dalam keterangan tertulis, Selasa (25/9/2018).

Di sisi lain, fokus cukup besar juga akan tertuju pada rapat The Fed pekan ini. Suku bunga AS diprediksi akan ditingkatkan pada September dan kemungkinan naik keempat kainya pada Desember 2018.

"Kenaikan suku bunga mendatang ini sudah sangat diperhitungkan dalam harga saat ini, namun masih dapat memicu arus keluar modal dari pasar berkembang, termasuk Indonesia," kata Lukman.

Seiring naiknya suku bunga The Fed, menurut Lukman, Bank Indonesia akan menjadi sorotan. Bank sentral diperkirakan juga akan meningkatkan suku bunga untuk kelima kalinya sejak pertengahan Mei 2018.

Sebagaimana dilakukan sebelumnya, hal ini untuk mendongkrak nilai rupiah. Namun, Lukman memprediksi kenaikan suku bunga BI tak akan banyak menolong.

"Namun penurunan berulang kali dalam beberapa pekan terakhir memastikan bahwa Rupiah tetap tertekan oleh berbagai faktor eksternal," kata Lukman.

Lukman mengatakan, ketegangan perdagangan AS-China memicu ketidakpastian dan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed mendukung dollar AS. Sehingga Rupiah tetap rentan mengalami kejutan negatif.

Dari aspek teknis, kurs rupiah akan terus bertengger di level Rp 14.900 per dollar AS dalam jangka pendek jika dollar AS terus diuntungkan oleh arus safe haven.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah Brent kembali melonjak di atas 80 dollar AS pada Senin (24/9/2018). Nilai tersebut untuk menguji kembali level tertinggi bulan Mei sebesar 80,5 dollar AS setelah OPEC dan Rusia menolak menjanjikan produksi tambahan di rapat di Aljazair.

Presiden AS Donald Trump sempat membuat tweet bahwa AS melindungi negara-negara Timur Tengah.

"Mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kami, dan tetap saja mereka mendorong harga minyak terus naik dan naik! Kami tak akan lupa. Monopoli OPEC harus menurunkan harga sekarang juga!" kicau Trump di akun Twitternya.

Meski demikian, kata Lukman, OPEC dan rekan-rekannya tidak melihat keperluan untuk meningkatkan produksi karena pasokan pasar sudah cukup.

"Keputusan OPEC dapat membuat harga minyak mentah Brent semakin meroket karena jika harga melampaui 80,6 dollar AS maka dapat memicu aksi beli teknikal, dengan level penting 85 dollar AS," kata Lukman.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/25/155401726/rupiah-terus-melemah-analis-soroti-keputusan-bi-soal-suku-bunga

Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke