"Kereta LRT yang kami produksi kali ini berbeda dengan LRT Palembang yang sudah diproduksi PT Inka. Ada pengembangan teknologi baru dalam LRT Jabodebek. Kereta pesanan PT KAI ini tanpa masinis atau driverless," ujar Manajer Humas dan Protokoler PT Inka, Exiandri Bambang Primadani, saat dikonfirmasi Kompas.Com, Kamis (27/9/2018) sore.
Setelah resmi mendapatkan kontrak dari PT KAI kata Doni (sapaan akrabnya), PT Inka langsung melakukan proses pengadaan komponen dan material untuk pembuatan kereta LRT tanpa masinis. Selain itu juga mulai menggarap desain LRT tanpa masinis.
Ia mengatakan desain LRT Jabodebek tanpa masinis berbeda dengan LRT sebelumnya. Setiap trainset dari LRT Jabodebek terdiri dari enam kereta dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
"Dari segi desain, ada penyempurnaan lebih baik dari LRT yang sebelumnya. Kereta LRT tanpa masinis termasuk jenis kereta medium speed, maksimal kecepatan bisa 100 km/jam," katanya.
Menurut dia, proyek moda transportasi kereta LRT tanpa masinis ini, mendapatkan komitmen dari sejumlah BUMN yang tergabung dalam konsorsium. Peran PT Inka dalam proyek ini sebagai pihak yang membuat keretanya.
Untuk membuat kereta LRT tanpa masinis sebut Doni, PT Inka menggandeng bebetapa vendor dari Eropa. Sementara bahan baku atau material pembuatan kereta LRT Jabodebek tanpa masinis mencapai 50 persen. "Proyek LRT tanpa masinis diperkirakan selesai tahun depan," ucapnya.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/27/220700826/pt-inka-produksi-lrt-tanpa-masinis-senilai-rp-3-9-triliun