Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Baru 10 Persen Penduduk Belanja Online, Bukalapak Gandeng Warung

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya marketplace atau e-commerce nyatanya belum bisa membuat banyak masyarakat Indonesia terbiasa berbelanja online. Survei terbaru menyatakan bahwa baru 10 persen penduduk Indonesia yang pernah berbelanja online.

"Jadi baru 25 juta penduduk Indonesia yang pernah berbelanja online. Sebanyak 90 persen penduduk Indonesia belum pernah belanja online di e-commerce dengan proper," kata Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid di Kantor Bukalapak, Kamis (27/9/2018).

Fajrin menambahkan, kebanyakan penduduk Indonesia tersebut masih takut untuk berbelanja online di e-commerce. Salah satu ketakutannya adalah berkaitan dengan cara membayarnya.

Oleh karena itu, Bukalapak memiliki strategi sendiri guna mengatasi permasalahan tersebut. Caranya adalah dengan menempatkan mitra offline di warung-warung tradisional.

"Mitra ini salah satunya untuk menyentuh yang 90 persen itu. Jadi orang yang belum familiar dengan belanja online bisa datang ke warung untuk belanja online, beli tiket dan sebagainya di sana," jelas Fajrin.

Fajrin menjelaskan bahwa Bukalapak telah menggaet lebih dari 300.000 pemilik warung untuk menjadi mitranya selama setahun ke belakang.

Adapun peran mitra Bukalapak tersebut tak hanya untuk menambah jumlah orang yang berbelanja online. Mitra tersebut diketahui kini menyumbang 20 persen dari total Gross Merchandise Value (GMV) bulanan Bukalapak sebesar Rp 4 triliun.

"Jadi mitra Bukalapak tadi nanti yang memesankan istilahnya melalui aplikasi begitu lho sehingga dari sisi customer itu terjembatani. Mitra yang mengurus dan orang tinggal terima beres saja," tandas Fajrin.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/28/085553326/baru-10-persen-penduduk-belanja-online-bukalapak-gandeng-warung

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke