Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Adira Insurance Belum Bisa Perkirakan Klaim Asuransi Bencana Sulteng

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) mencatatkan klaim asuransi yang telah diajukan baik asuransi untuk kendaraan maupun bangunan bernilai lebih dari Rp 10 miliar.

Direktur Utama Adira Insurance Julian Noor mengatakan, jumlah tersebut masih akan bertambah lantaran masih ada kemungkinan laporan baru yang berasal baik dari Lombok, Gili, bahkan Bali.

"Karena dampaknya kan sampai ke Bali," ujar Julian ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2018).

Namun, Julian belum bisa memperkirakan potensi klaim kerugian dari dampak gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018) lalu. Sebab, Adira Insurance sendiri hingga saat ini belum menerima laporan klaim yang masuk ke Adira Insurance.

"Cuma kita mendapatkan informasi bahwa beberapa bangunan yang diasuransikan ke kita memang ada yang mengalami kerusakan, tapi laporan resminya sih belum (ada)," jelas Julian.

Julian mejelaskan hingga saat ini bantuan kemanusiaan masih menjadi prioritas untuk masyarakat Palu. Sehingga, perhitungan mengenai potensi klaim belum bisa dilakukan.

Dia juga menjelaskan, proses melacak kendaraan atau bangunan yang diasuransikan akan lebih mudah ketika kendaraan tersebut dibeli secara kredit.

"Karena pemberi kredit tau apakah asuransinya mengover kreditnya atau tidak," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/02/145831226/adira-insurance-belum-bisa-perkirakan-klaim-asuransi-bencana-sulteng

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke