Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Bencana Alam, Klaim Asuransi Umum Diramal Naik

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu yang tak terlalu lama, Indonesia dilanda dua bencana katastropik di Lombok dan Palu. Industri asuransi kerugian pun diperkirakan bakal mengalami kenaikan beban klaim akibat kondisi tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe, kejadian bencana gempa bumi atau katastropik lain memang frekuensinya tidak rutin terjadi. Namun, saat bencana melanda dampaknya akan cukup besar bagi beban klaim.

Dengan terjadinya dua bencana katastropik di tahun ini, maka muncul potensi kenaikan klaim asuransi cukup besar.

"Terutama terjadi untuk lini bisnis asuransi properti," kata dia, Selasa (2/10/2018).

Proteksi terhadap risiko gempa bumi memang dijual terpisah oleh perusahaan asuransi. Kebanyakan, produk ini merupakan perluasan dari produk asuransi properti. Meski ada pula yang dipasangkan dengan produk lain semisal asuransi kendaraan bermotor.

Di sisi lain, perkembangan klaim asuransi umum sebelumnya terbilang cukup menggembirakan di tahun ini. Data AAUI mencatat sampai paruh pertama tahun ini, klaim yang ditanggung asuransi umum mencapai Rp 12,8 triliun atau hanya naik 3,3 persen secara tahunan.

Klaim dari asuransi properti bahkan menunjukan penurunan sebesar 7,2 persen secara year on year menjadi Rp 2,7 triliun.

Perkembangan klaim yang terkendali ini menurut dia tak lepas dari upaya pelaku usaha untuk memperbaiki underwriting akibat besarnya rasio klaim sebelumnya. Sehingga perusahaan asuransi umum pun makin selektif dalam memilah bisnis.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Banyak bencana alam, klaim asuransi umum diramal naik

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/02/192150926/banyak-bencana-alam-klaim-asuransi-umum-diramal-naik

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke